TNI Lakukan Operasi Senyap di Yahukimo, Dua Anggota OPM Tewas Ditembak

YAHUKIMO — Tentara Nasional Indonesia (TNI) melancarkan operasi penindakan terencana dan terukur terhadap Kelompok Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya, di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Operasi tersebut merupakan respons atas aksi pembunuhan terhadap pekerja pembangunan gereja di Wamena yang diduga dilakukan oleh kelompok tersebut.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal Kristomei Sianturi, menjelaskan bahwa operasi dimulai pada Rabu dini hari (18/6/2025) sekitar pukul 00.15 WIT.
Tindakan ini diambil setelah TNI menerima informasi dari masyarakat tentang keberadaan empat anggota OPM di salah satu honai di Kampung Ligima, yang berdekatan dengan lokasi operasi.
“Penindakan dilakukan setelah verifikasi intelijen yang kuat. Saat proses penangkapan, terjadi kontak tembak singkat di Kampung Aleleng yang mengakibatkan dua anggota OPM tewas di tempat,” ujar Kristomei dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan, tidak ada korban jiwa maupun luka di pihak TNI dalam baku tembak tersebut. Hingga kini, identitas dua anggota kelompok bersenjata yang tewas masih dalam proses identifikasi lebih lanjut.
Mayjen Kristomei, yang dikenal sebagai perwira ahli tempur dari Kostrad, menegaskan bahwa operasi ini menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam melindungi rakyat Papua dari teror dan gangguan keamanan.
Ia juga menyampaikan bahwa TNI berkomitmen untuk mendukung percepatan pembangunan kesejahteraan di Bumi Cenderawasih.
“Operasi ini dilaksanakan secara profesional, proporsional, dan mengedepankan perlindungan terhadap masyarakat sipil. TNI hadir untuk menjaga keamanan serta memberikan ruang bagi pembangunan Papua yang damai dan sejahtera,” tegasnya.
Lebih lanjut, Kristomei menyerukan agar kelompok bersenjata yang masih aktif melakukan kekerasan untuk menghentikan perlawanan dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami membuka ruang dialog dan rekonsiliasi kepada siapa pun yang berniat berkontribusi positif bagi kemajuan Papua dalam kerangka NKRI. Kami juga terus mengutamakan pendekatan dialogis, penegakan hukum yang adil, dan pembinaan teritorial,” ujar mantan Komandan Resimen Induk Kodam Iskandar Muda itu.
Operasi penindakan di Yahukimo menjadi bagian dari strategi terintegrasi TNI dalam menciptakan stabilitas keamanan di Papua.
Pemerintah dan TNI menyatakan bahwa upaya damai tetap menjadi prioritas, namun tindakan tegas tetap akan diambil terhadap kelompok-kelompok yang mengancam keselamatan rakyat dan keutuhan negara. []
Nur Quratul Nabila A