Tragedi Berdarah di Suriname, Sembilan Orang Tewas Ditikam
PARAMARIBO – Tragedi berdarah mengguncang ibu kota Suriname, Paramaribo, setelah seorang pria melakukan penikaman brutal yang menewaskan sembilan orang, termasuk lima anak-anak. Peristiwa memilukan ini terjadi di sebuah rumah di kawasan Hadji Iding Soemitaweg dan sekitarnya, memicu duka mendalam sekaligus keprihatinan publik terhadap isu kesehatan mental dan kekerasan dalam lingkungan keluarga.
Kepolisian Suriname memastikan bahwa pelaku telah diamankan tidak lama setelah kejadian. Aparat menyebut pria tersebut diduga memiliki gangguan kesehatan mental. Dari sembilan korban meninggal dunia, empat di antaranya merupakan anak kandung pelaku sendiri, menambah berat tragedi yang terjadi di lingkungan domestik tersebut.
“Seorang pria membunuh empat orang dewasa dan lima anak-anak dengan benda tajam di sebuah kediaman di Hadji Iding Soemitaweg,” kata polisi setempat dalam sebuah pernyataan.
Berdasarkan keterangan kepolisian, rangkaian kekerasan itu diduga dipicu pertengkaran antara pelaku dan istrinya yang terjadi melalui sambungan telepon. Usai pertengkaran tersebut, pelaku meluapkan emosinya dengan menyerang orang-orang di sekitarnya menggunakan senjata tajam. Salah satu korban adalah putrinya yang berusia 11 tahun, yang ditikam berkali-kali di dapur rumah mereka.
Aksi pelaku tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga menyebabkan dua orang lainnya mengalami luka serius. Kedua korban selamat tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Seorang anak keenam dan seorang dewasa terluka parah dan dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi kejadian dihadapkan pada situasi berbahaya. Pelaku dilaporkan masih membawa benda tajam dan berusaha menyerang aparat yang datang untuk mengamankan keadaan. Demi melumpuhkan pelaku dan mencegah jatuhnya korban tambahan, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas.
Dalam upaya tersebut, aparat melepaskan tembakan yang mengenai kaki pelaku. Pria itu kemudian berhasil dilumpuhkan dan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga saat ini, pelaku masih dirawat di bawah pengawasan ketat pihak kepolisian.
Meski pelaku telah diamankan, polisi belum mengungkap identitasnya ke publik. Aparat juga menyatakan bahwa proses penyelidikan masih terus berlangsung untuk mengungkap secara menyeluruh latar belakang serta kronologi kejadian.
“Rincian lebih lanjut mengenai keadaan sebenarnya dari serangan tragis ini akan menyusul,” demikian pernyataan polisi setempat.
Peristiwa ini menyita perhatian luas, baik di Suriname maupun internasional, karena melibatkan korban anak-anak dalam jumlah besar dan terjadi di lingkungan keluarga. Tragedi tersebut kembali menyoroti pentingnya perhatian serius terhadap persoalan kesehatan mental, terutama dalam konteks kekerasan domestik yang berpotensi berujung pada tindakan ekstrem.
Pihak berwenang diharapkan dapat memperkuat sistem deteksi dini dan pendampingan bagi individu dengan gangguan kesehatan mental, sekaligus meningkatkan perlindungan terhadap kelompok rentan, khususnya anak-anak. Sementara itu, masyarakat diminta untuk lebih peka terhadap tanda-tanda kekerasan dan segera melaporkannya kepada aparat guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. []
Siti Sholehah.
