Tragedi di Embung Geomembran Mangunharjo, Seorang Anak Tewas Tenggelam

SEMARANG – Embung geomembran yang baru saja diresmikan pada Januari lalu di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, menjadi lokasi terjadinya tragedi pada Minggu (16/2/2025) petang. Seorang anak, Ahmad Maulana, siswa kelas 1 SMP Hasanuddin Semarang, kehilangan nyawa setelah tenggelam saat bermain di sekitar embung tersebut.

Kejadian berawal saat Ahmad, yang tidak bisa berenang, tengah bermain bersama tiga temannya di area embung. Di tengah permainan, korban tiba-tiba terpeleset dan tercebur ke dalam embung. Teman-temannya yang panik segera mencari bantuan dari warga sekitar pada pukul 16.00 petang untuk menolong korban.

Pencarian dilakukan oleh warga bersama petugas setempat, namun sayang, korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Jenazah Ahmad kemudian dibawa ke Puskesmas Mangkang, sebelum akhirnya dibawa ke RSUD Tugurejo untuk pemeriksaan lebih lanjut, meskipun telah dinyatakan meninggal dunia.

Lurah Mangunharjo, Siti Komariyah, menyampaikan rasa prihatin atas kejadian tersebut. Ia menyebutkan bahwa di sekitar embung telah dipasangi pagar pembatas dan imbauan agar anak-anak tidak bermain di area tersebut.

“Imbauan sudah dipasang di depan embung, namun kejadian ini tetap terjadi. Kami sangat menyesalkan peristiwa ini,” ujar Siti Komariyah, yang pada saat kejadian sedang berada di rumah duka untuk memberikan ucapan belasungkawa.

Embung geomembran ini sebelumnya sempat menjadi perhatian publik setelah dikunjungi oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), pada 18 Januari 2025 lalu. Proyek ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk penyediaan air di wilayah tersebut, namun kejadian tragis ini membuka kembali perhatian pada pentingnya pengawasan dan pengamanan di sekitar fasilitas umum seperti embung.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian tersebut. Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti imbauan yang telah dipasang untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *