Tragedi di Gelora Bung Tomo: Satu Suporter Meninggal Dunia

SURABAYA – Laga uji coba internasional antara Timnas Indonesia melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Senin (08/09/2025) malam, berakhir dengan duka. Di tengah riuh sorakan ribuan penonton, seorang suporter meninggal dunia saat menyaksikan pertandingan.

Korban diketahui bernama Djalu Ariel Fristianto, pemuda asal Lamongan, Jawa Timur, yang juga tercatat sebagai anggota komunitas Ultras Garuda. Ia dikabarkan mengalami serangan jantung ketika berada di tribun selatan. Situasi yang semula penuh semangat mendadak berubah tegang. Tim medis stadion segera memberi pertolongan, namun nyawanya tidak tertolong.

Kabar berpulangnya Djalu menyebar cepat di kalangan suporter yang hadir di stadion. Banyak di antara mereka menundukkan kepala dan melantunkan doa. Atmosfer stadion yang biasanya bergemuruh dengan nyanyian dukungan, malam itu terasa hening di beberapa bagian tribune.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan belasungkawa mendalam atas peristiwa ini. “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya dan seluruh keluarga besar PSSI turut berduka cita atas meninggalnya saudara Djalu. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya.

Tidak berhenti pada ucapan belasungkawa, Erick Thohir bersama sejumlah pejabat daerah langsung menuju Lamongan usai laga. Mereka hadir di rumah duka untuk menyampaikan simpati sekaligus memberikan dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan. Kehadiran tokoh-tokoh ini menjadi tanda bahwa kontribusi dan cinta seorang suporter sejati diakui dan dihargai.

Di sisi lain, pertandingan yang menjadi rangkaian FIFA Matchday itu berakhir tanpa gol. Timnas Indonesia, yang dilatih Patrick Kluivert, tampil dominan dengan menciptakan banyak peluang. Meski demikian, gawang Lebanon tetap tak mampu ditembus hingga peluit panjang dibunyikan. Hasil imbang tersebut seakan tenggelam dalam suasana duka yang meliputi stadion.

Bagi sebagian besar penonton, malam itu bukan lagi soal strategi atau skor akhir, melainkan refleksi tentang arti kebersamaan dalam sepak bola. Tragedi yang menimpa Djalu menjadi pengingat bahwa sepak bola adalah ruang emosi kolektif, tempat suka dan duka menyatu. Dukungan suporter adalah nyawa pertandingan, dan keselamatan mereka seharusnya selalu menjadi prioritas.

Kehilangan Djalu Ariel Fristianto meninggalkan kesan mendalam bagi rekan-rekannya di Ultras Garuda maupun publik sepak bola Tanah Air. Semangatnya dalam mendukung Timnas akan selalu dikenang sebagai bentuk cinta yang tulus pada Merah Putih. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *