Tragedi di Kali Bekasi: Tujuh Jenazah Diduga Pelaku Tawuran, SOP Polisi Disorot

BEKASI – Polres Kota Bekasi menyebut tujuh jenazah yang tewas di Kali Bekasi diduga adalah pelaku tawuran. Mereka ditengarai kabur saat aparat bertindak melakukan pengamanan. Di sisi lain, standard operating procedure (SOP) pengamanan dalam tawuran ikut disorot.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kompol Audy Joize Oroh menuturkan, dari olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi, diketahui ada pelaku tawuran yang meloncat ke Kali Bekasi.

“Ada saksi yang melihat orang yang meloncat ke Kali Bekasi saat petugas mengamankan tawuran,” ujarnya di Polres Kota Bekasi kemarin (23/9/2024), sebagaimana dikutip JawaPos.com.

Menurut saksi, ada pelaku yang batal meloncat ke sungai. Kemungkinan takut karena kondisi gelap dan merasa tidak memungkinkan kabur lewat sungai. Mereka panik saat Tim Patroli Presisi datang ke lokasi yang berada di Jalan Cipendawa, tepatnya di depan PT Semen Merah Putih.

“Saat itu terdapat 30 motor. Diprediksi 60 orang berkumpul. Mereka minum alkohol dan beberapa membawa senjata tajam,” urainya.

Petugas juga berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk melakukan penyisiran hingga ke hulu Kali Bekasi. Yakni, memastikan tidak ada jenazah lainnya. Dalam pengamanan tawuran tersebut, 22 pelaku diamankan. Untuk barang bukti, terdapat 21 sajam, 30 sepeda motor, dan 8 handphone.

Tujuh jenazah saat ini masih berada di RS Polri Kramat Jati. Sudah ada empat keluarga yang datang untuk proses identifikasi.

“Kami buka pos antemortem. Keluarga yang merasa anggota keluarganya hilang bisa melapor,” paparnya.

Pakar kepolisian Bambang Rukminto mengatakan, insiden seperti tewasnya tujuh orang tersebut tentu tidak diharapkan semua pihak. Respons paranoid itu juga terjadi dalam operasi-operasi penggerebekan seperti judi dadu dan sabung ayam.

“Yang terpenting dilakukan oleh kepolisian adalah tindakan pengamanan dilakukan sesuai SOP atau tidak,” paparnya.

Menurut dia, upaya preventif untuk mencegah atau memitigasi potensi ketidaktertiban sosial harus terus ditingkatkan. Yang terpenting, sejak awal kepolisian sudah memberikan imbauan dan peringatan. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *