Tragedi di Kampus Kentucky: 1 Tewas, 1 Kritis
KENTUCKY – Suasana tenang di Kentucky State University (KSU) mendadak berubah menjadi kepanikan setelah penembakan terjadi di salah satu kompleks asrama pada Selasa (09/12/2025) waktu setempat. Insiden tragis tersebut menewaskan seorang mahasiswa dan membuat satu mahasiswa lainnya berada dalam kondisi kritis. Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa pelaku telah berhasil ditangkap tidak lama setelah kejadian.
Kepolisian kota Frankfort, ibu kota negara bagian Kentucky, menyampaikan bahwa kampus langsung ditempatkan dalam status lockdown sebagai langkah pengamanan awal. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan yang dapat membahayakan mahasiswa maupun staf kampus. Menurut laporan Associated Press, Rabu (10/12/2025), para petugas dikerahkan dalam jumlah besar untuk menyisir lokasi kejadian.
Rekaman video yang diunggah WLKY-TV di Louisville memperlihatkan barisan mobil polisi memenuhi area sekitar asrama. Garis polisi tampak membentang di halaman, menandai lokasi yang menjadi fokus penyelidikan. Kehadiran aparat di sekitar bangunan menunjukkan keseriusan otoritas dalam menangani peristiwa ini.
Asisten Kepala Kepolisian Frankfort, Scott Tracy, dalam konferensi pers pada Selasa malam, menyebutkan bahwa insiden penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 15.00. Dia menegaskan bahwa peristiwa itu bukanlah serangan acak di lingkungan kampus. “Insiden terisolasi,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa polisi merespons dengan cepat begitu laporan diterima. “Tidak ada kekhawatiran keamanan aktif di kampus saat ini,” tegasnya.
Dalam perkembangan lebih lanjut, pejabat setempat memastikan bahwa tersangka yang ditangkap bukan merupakan mahasiswa KSU. Otoritas kampus maupun kepolisian belum memaparkan motif di balik penembakan tersebut.
Kepolisian Frankfort kemudian merilis identitas tersangka sebagai Jacob Lee Bard, seorang pria yang berasal dari Evansville, Indiana—sekitar 241 kilometer dari lokasi universitas. Bard dijerat dakwaan pembunuhan serta penyerangan tingkat pertama. Penyelidikan kini berfokus pada latar belakang hubungan antara tersangka dan para korban.
Sementara itu, identitas mahasiswa yang tewas belum diungkapkan kepada publik demi menghormati privasi keluarga. Satu mahasiswa lainnya yang menjadi korban masih dalam kondisi kritis namun dilaporkan stabil. Pihak kampus, melalui pernyataannya, menyampaikan komitmen untuk memberikan pendampingan penuh kepada keluarga korban. “Kami terus berkomunikasi dengan pihak keluarga dan memberikan semua dukungan yang tersedia untuk mereka,” tulis pihak universitas.
Gubernur Kentucky, Andy Beshear, turut menyampaikan belasungkawa lewat sebuah pesan video yang diunggah ke platform X. Ia menegaskan kembali bahwa penembakan itu tampaknya tidak terkait ancaman berkelanjutan. “Kekerasan tidak memiliki tempat di negara bagian atau di negara kita. Mari kita berdoa untuk keluarga yang terkena dampak dan untuk mahasiswa KSU kita. Mari kita juga berdoa untuk dunia di mana hal-hal seperti ini tidak terjadi,” katanya.
Diketahui, Kentucky State University merupakan institusi pendidikan tinggi publik bersejarah bagi komunitas kulit hitam di Amerika Serikat. Didirikan pada tahun 1886, universitas ini kini memiliki sekitar 2.200 mahasiswa. Insiden penembakan ini pun menjadi duka mendalam bagi komunitas kampus yang selama ini dikenal sebagai lingkungan pendidikan yang inklusif dan bersejarah. []
Siti Sholehah.
