Tragedi Maut: Piton Serang Pemotor hingga Tewas

LUWU TIMUR – Suasana pedesaan di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, mendadak dikejutkan oleh insiden tragis yang menimpa seorang petani setempat, Nurdin (57). Dalam perjalanan pulang dari kebun, ia diserang seekor ular piton hingga mengakibatkan dirinya tewas dengan kondisi mengenaskan. Peristiwa ini terjadi saat korban melintasi jalur sempit yang dipenuhi semak belukar.

Kasi Humas Polres Luwu Timur, Bripka Andi Muh Taufik, mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menjelaskan kronologi insiden yang menimpa korban saat berkendara sepeda motor bersama istrinya. “Korban pulang dari kebun merica miliknya dan berboncengan dengan istrinya, kemudian di tengah perjalanan korban melewati jalan yang cukup rimbun dan penuh semak belukar,” kata Taufik, Senin (01/12/2025).

Di kawasan yang minim penerangan dan jarang dilalui kendaraan, korban tidak menyadari keberadaan ular piton yang tengah melintas atau berdiam di semak. Hewan melata itu tiba-tiba menyerang tanpa peringatan. “Tiba-tiba seekor ular langsung menggigit kaki korban sehingga korban terjatuh dari sepeda motor bersama istrinya lalu korban tertindih oleh sepeda motor miliknya dan lalu ular tersebut melilit badan korban di bagian perut,” jelasnya.

Serangan cepat dan kuat membuat korban tidak mampu melepaskan diri. Diduga piton memiliki ukuran cukup besar sehingga lilitannya semakin kuat dan mematikan. Dalam kondisi panik, istri korban berlari mencari bantuan ke warga sekitar.

Warga yang datang berupaya menyelamatkan korban dengan alat seadanya. Mereka mencoba melepaskan lilitan ular menggunakan kayu dan benda tajam. Namun nahas, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. “Warga kemudian menebas ular itu untuk melepaskan lilitannya di tubuh korban,” ungkap Taufik.

Korban diduga kehabisan napas atau mengalami luka serius akibat lilitan dan gigitan ular sebelum pertolongan tiba. Sementara sang istri mengalami syok dan luka ringan akibat terjatuh saat insiden berlangsung. Petugas kepolisian bersama tim medis kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi dan pemeriksaan awal.

Kasus ini menjadi pengingat bagi warga desa dan para petani agar lebih waspada saat melewati kawasan hutan atau semak belukar, terutama saat kondisi gelap atau sepi. Selain berpotensi menjadi habitat satwa liar seperti ular piton, jalur tersebut juga minim akses pertolongan jika terjadi keadaan darurat.

Pihak kepolisian mengimbau warga untuk tidak melintasi jalur yang rawan sendirian atau tanpa penerangan. Edukasi tentang penanganan pertama jika menghadapi serangan satwa liar juga diharapkan menjadi perhatian masyarakat setempat. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *