Tragis, Gadis Deli Serdang Meninggal Setelah Diam-Diam Berangkat ke Kamboja

DELI SERDANG – Duka mendalam menyelimuti keluarga Lanniari Hasibuan (53) di Dusun XVI, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deli Serdang.
Putrinya, Nazwa Aliya (19), meninggal dunia setelah sempat dirawat intensif di sebuah rumah sakit di Kamboja. Kabar itu menjadi pukulan berat, terlebih kepergian Nazwa ke luar negeri dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan keluarga.
Nazwa, lulusan SMK Telkom 2 Medan, sejak lama bercita-cita untuk bekerja di luar negeri. Salah satu negara yang ingin ia tuju adalah Kamboja.
Namun, keinginan tersebut ditolak ibunya karena menilai kondisi di sana berisiko.
“Awalnya anak saya minta izin untuk ikut study tour, tapi saya tolak. Lalu, ia minta izin untuk interview di salah satu bank, dan itu saya izinkan,” ujar Lanniari saat ditemui di rumahnya, Jumat (15/8/2025).
Pada 28 Mei 2025, Nazwa pamit dari rumah dengan alasan mengikuti wawancara kerja.
“Pada 28 Mei sekitar pukul 05.00 WIB, Nazwa sudah berangkat dari rumah. Saya sempat bangun, tapi karena lelah dan mengantuk, saya tidak terlalu memperhatikan,” tutur Lanniari.
Beberapa hari kemudian, ibunya dikejutkan dengan kabar bahwa putrinya justru telah berada di Bangkok, Thailand.
“Saya sempat pingsan saat mendengar itu. Waktu saya tanya dengan siapa ke Bangkok, Nazwa bilang bersama teman PKL-nya. Tapi setelah saya desak, ia mengaku pergi sendiri,” ungkapnya.
Puncak kesedihan datang pada 7 Agustus, saat keluarga mendapat informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh bahwa Nazwa sedang dirawat di State Hospital, Provinsi Siem Reap.
Namun, Lanniari mengaku tidak bisa menjenguk putrinya.
“KBRI melarang saya datang ke Kamboja karena katanya anak saya benci melihat saya. Mereka sarankan adik saya atau keluarga lain yang berangkat,” kata Lanniari dengan mata berkaca-kaca.
Hanya berselang beberapa hari, tepatnya pada 12 Agustus, kabar duka datang.
“Saya dapat kabar tanggal 7 Agustus anak saya dirawat di RS, dan kemarin, 12 Agustus, saya kembali dikabarkan kalau anak saya sudah meninggal dunia,” ucap Lanniari dengan suara bergetar menahan tangis.
Kini, jenazah Nazwa masih berada di Kamboja. Lanniari mengaku tidak mampu membiayai proses pemulangan karena biayanya mencapai 8.500 dolar Amerika atau sekitar Rp138 juta.
“Saya tidak punya uang sebanyak itu. Saya sangat berharap pemerintah membantu pemulangan jenazah anak saya,” ujarnya lirih.
Harapan besar keluarga kini tertuju pada uluran tangan pemerintah, baik pusat maupun daerah, agar jenazah Nazwa dapat segera dipulangkan ke tanah air. []
Nur Quratul Nabila A