Transformasi Digital Desa Batuah
ADVERTORIAL – Pemerintah Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, terus melangkah maju dalam mewujudkan pelayanan publik yang modern dan inklusif. Desa ini resmi meluncurkan sistem pelayanan administrasi berbasis digital yang memungkinkan warga mengurus dokumen dari rumah, tanpa harus datang ke kantor desa.
Sistem ini memungkinkan warga mengakses layanan seperti surat pengantar, surat rekomendasi, dan dokumen administrasi lainnya secara daring. Melalui gawai pribadi, warga dapat mengisi data dan mengajukan permohonan yang akan diproses oleh sistem secara otomatis.
Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menjadi penggerak utama inovasi ini. Ia menyampaikan bahwa sistem digital ini dirancang untuk menjawab tantangan pelayanan publik di era digital. “Kami ingin memberikan pelayanan yang cepat, efisien, dan bebas antre,” ujarnya, (22/10/2025).
Sistem mulai diterapkan untuk seluruh warga Desa Batuah. Layanan ini dapat diakses dari mana saja, selama warga memiliki koneksi internet dan perangkat digital.
Wilayah Desa Batuah memiliki karakteristik geografis yang cukup luas, dengan banyak warga yang tinggal di lokasi terpencil atau sibuk bekerja di ladang. Sistem digital ini menjadi solusi agar mereka tetap bisa mendapatkan pelayanan tanpa harus meninggalkan pekerjaan atau menempuh perjalanan jauh.
Warga mengakses laman resmi desa, memilih jenis layanan yang dibutuhkan, mengisi formulir digital, dan mengunggah dokumen pendukung. Setelah diverifikasi oleh sistem, dokumen akan dikirimkan langsung ke warga melalui email atau pesan instan. Proses ini mempercepat pelayanan dan mengurangi risiko kesalahan data.
Sistem ini telah meningkatkan efisiensi kerja aparatur desa dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Petani, pedagang, dan warga yang sibuk kini bisa mengurus administrasi tanpa harus antre atau meninggalkan pekerjaan. Selain itu, sistem ini juga memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan desa.
Pemerintah Desa Batuah memastikan bahwa sistem ini dilengkapi dengan fitur keamanan data dan validasi dokumen berlapis. “Kami ingin membangun desa yang tidak hanya maju secara teknologi, tetapi juga kuat secara tata kelola,” tutup Rasyid. []
Redaksi
