Transparansi Dana Desa Jadi Tuntutan Warga Pasindangan

LEBAK – Suasana Desa Pasindangan, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, memanas pada Selasa (23/09/2025) siang. Ratusan warga dari berbagai kampung mendatangi kantor desa untuk menggelar aksi unjuk rasa menuntut transparansi dalam pengelolaan dana desa.

Aksi itu bukan hanya diwarnai teriakan dan spanduk berisi protes, tetapi juga simbol perlawanan yang cukup mengejutkan. Warga membawa keranda mayat sebagai bentuk penegasan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap perangkat desa sudah mati jika pengelolaan anggaran terus dilakukan secara tertutup.

Tuntutan massa cukup jelas: penggunaan dana desa harus diumumkan secara terbuka kepada masyarakat, audit menyeluruh harus dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten Lebak, dan oknum perangkat desa yang terlibat dugaan praktik korupsi harus segera diberhentikan dari jabatannya.

Koordinator aksi, Adi Purwanto, menekankan bahwa gerakan ini bukan sekadar unjuk rasa spontan, melainkan wujud kepedulian warga agar roda pemerintahan desa tetap berjalan dengan baik.

“Kami hanya ingin keuangan desa dikelola secara bersih, transparan, dan bertanggung jawab. Jangan ada lagi penyalahgunaan dana yang merugikan rakyat,” kata Adi saat dikonfirmasi, Rabu (24/09/2025).

Adi menyebut, keresahan warga sudah memuncak setelah lama menilai pengelolaan anggaran desa tidak berjalan semestinya. “Sangat miris melihat kondisi desa kami. Ada anggaran, tetapi diduga disalahgunakan dan tidak transparan penggunaannya,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa audit adalah jalan keluar untuk mengembalikan kepercayaan warga terhadap pemerintah desa. “Harus diaudit supaya jelas penggunaannya. Masyarakat berhak mendapatkan informasi itu,” tegasnya.

Tak hanya itu, warga juga menuntut adanya langkah tegas terhadap pihak-pihak yang diduga bermain dalam pengelolaan anggaran. “Kalau ada oknum yang terlibat pemotongan atau korupsi, kenapa tidak dipecat,” sambungnya.

Meski sempat berlangsung dengan tensi tinggi, aksi ratusan warga itu berjalan tertib berkat pengawalan ketat aparat kepolisian dan petugas keamanan. Demonstrasi berakhir tanpa kericuhan, namun menyisakan pertanyaan besar yang kini tertuju pada Pemerintah Desa Pasindangan.

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak desa belum memberikan pernyataan resmi terkait desakan warga. Namun, aksi ini memberi pesan kuat bahwa masyarakat tidak tinggal diam terhadap pengelolaan dana desa yang dinilai tidak akuntabel.

Bagi banyak warga, dana desa bukan sekadar angka dalam anggaran, melainkan harapan untuk pembangunan, pelayanan publik, dan peningkatan kesejahteraan. Karena itu, keterbukaan menjadi syarat mutlak agar dana desa benar-benar memberi manfaat nyata. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *