Tri-City Bukan Satu-satunya Solusi untuk IKN!

SAMARINDA -Kebijakan Tri-City yang mengintegrasikan Samarinda, Balikpapan, dan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya berfokus pada pembangunan ibu kota negara yang baru, melainkan juga memperkuat peran dua kota besar di Kalimantan Timur sebagai penyangga utama. Konsep ini dipandang memiliki potensi besar sebagai penghubung strategis lintas kawasan ASEAN, termasuk Sabah, Sarawak, dan Brunei Darussalam.
Menanggapi hal ini, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menegaskan bahwa masih banyak peluang konektivitas yang dapat dikembangkan di berbagai wilayah Kaltim untuk mendukung eksistensi IKN sebagai pusat pemerintahan negara.
“Saya rasa bukan hanya Balikpapan dan Samarinda yang akan menjadi Tri-City, untuk mensuport Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Rudy Mas’ud dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2025–2029, di Gedung Odah Etam, Samarinda, Senin (05/05/2025).
Ia menjelaskan, akses dari wilayah selatan seperti Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara menuju IKN masih terbatas. Untuk itu, ia mendorong peningkatan jalur menjadi dua lajur guna memperlancar arus transportasi logistik dan pergerakan manusia.
“Akses kita masih terbatas, perlu ditingkatkan menjadi dua jalur. Supaya saudara-saudara kita yang dari Kalsel, Kalbar, Kalteng, itu masuknya (ke IKN) gampang,” jelasnya.
Untuk akses dari utara melalui Samarinda dan Balikpapan, Rudy menyebut jalurnya sudah cukup baik dan dapat mendukung mobilitas masyarakat dari Bontang, Kutai Timur, dan Berau ke IKN. Namun, dari arah barat, kondisi jalan masih memprihatinkan.
“Kami sudah berkomunikasi baik dengan Otorita IKN, kita akan membuka akses jalan, yang jaraknya antara Bongan dan IKN adalah 120 kilometer,” tuturnya.
Jika jalur Bongan–IKN terbuka, maka waktu tempuh hanya sekitar dua jam. Selain Mahakam Ulu dan Kutai Barat, konektivitas ini juga akan menguntungkan Malinau di Kalimantan Utara dan Murung Raya di Kalimantan Tengah.
“Jalur ini pendek, namun dampaknya luas, konektivitas nyata,” ujarnya.
Gubernur Rudy menyebut, jalan ini akan dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), melibatkan Otorita IKN, Balai Jalan Provinsi, dan investor swasta.
“Kalau sudah terealisasi, yang akan menikmati manfaatnya bukan hanya Kaltim, tapi Kaltara, Kalteng, dan bahkan negara tetangga seperti Brunei Darussalam dan Sabah-Sarawak juga akan dapat langsung terhubung dengan IKN,” pungkasnya.
Forum Musrenbang ini juga dihadiri perwakilan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Direktorat Jenderal Keuangan Daerah dari Kementerian Dalam Negeri. []
Himawan.