Truk Rem Blong di Bogor, Pedagang Roti Jadi Korban Luka Berat

BOGOR – Kecelakaan lalu lintas kembali menambah daftar panjang insiden tragis di Kabupaten Bogor. Seorang pedagang roti menjadi korban setelah sebuah dump truk mengalami gagal rem dan menabrak minibus di Jalan Raya Leuwisadeng, Kampung Sipetir, Desa Batu Tulis, Kecamatan Nanggung, Jumat (12/09/2025) sore.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Bogor, Ipda Ferdhyan Mulya, menjelaskan bahwa dump truk dengan nomor polisi A 9158 RA melaju dari arah Cigudeg menuju Bogor ketika melewati jalan menurun dan menikung. “Diduga kendaraan tersebut gagal melakukan pengereman (rem tidak berfungsi),” ujarnya, Sabtu (13/09/2025).
Truk tersebut menabrak bagian belakang minibus bernopol F 1866 RX yang ada di depannya. Pengemudi minibus kaget dan membanting setir ke kanan, membuat truk oleng dan menghantam pembatas jalan. Tak terhindarkan, bagian pembatas jalan menimpa seorang pedagang roti yang sedang berjalan kaki di lokasi, sementara muatan truk berserakan hingga menimpa rumah warga.
Korban, berinisial N, mengalami luka serius di kepala dan leher. Ia segera dilarikan ke RSUD Leuwiliang untuk mendapatkan perawatan intensif. “Korban luka berat satu orang (pedagang roti),” kata Ferdhyan.
Insiden ini menimbulkan kepanikan warga sekitar. Selain korban luka, sejumlah rumah warga juga terkena imbas dari muatan truk yang berjatuhan. Meski tidak ada korban jiwa lain, kerugian material cukup besar.
Saksi mata, Usup, mengungkapkan bahwa korban baru saja pulang berjualan roti ketika kecelakaan terjadi. Ia menyoroti kondisi ruas jalan tersebut yang kerap menjadi titik rawan, terutama bagi kendaraan besar. “Tronton harus dijaga agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” ujarnya.
Peristiwa ini kembali memunculkan kekhawatiran publik mengenai keamanan jalan raya, khususnya di jalur-jalur dengan kondisi menurun dan berkelok. Gagal rem masih menjadi penyebab klasik kecelakaan besar, yang sering kali menimbulkan korban dari kalangan pengguna jalan maupun pejalan kaki.
Masyarakat berharap pemerintah daerah bersama aparat berwenang dapat memperketat pengawasan terhadap kelayakan kendaraan besar yang melintas. Selain itu, penambahan rambu peringatan dan jalur penyelamat di titik-titik rawan dinilai penting untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa.
Kecelakaan di Leuwisadeng bukan sekadar peristiwa lalu lintas biasa. Bagi warga sekitar, insiden ini menjadi pengingat bahwa keselamatan di jalan tidak hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga memerlukan dukungan sistem transportasi yang lebih aman dan infrastruktur yang memadai. []
Diyan Febriana Citra.