Trump: “Saya Semacam Telah Memutuskan Soal Venezuela”
JAKARTA – Ketegangan politik dan militer di kawasan Amerika Latin kembali meningkat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan bahwa dirinya telah “semacam” mengambil keputusan terkait Venezuela. Pernyataan itu disampaikan dalam perjalanan menuju Florida menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One. Meski tidak membeberkan detail, Trump menyinggung adanya langkah signifikan yang berkaitan dengan upaya menghentikan arus narkoba dari wilayah tersebut.
“Saya semacam telah mengambil keputusan,” kata Trump kepada wartawan, seperti dikutip pada Sabtu (15/11/2025). Namun ia menahan diri untuk tidak mengungkapkan isi keputusan tersebut, seraya menambahkan, “Saya tidak bisa memberi tahu Anda apa itu, tetapi kami telah membuat banyak kemajuan dengan Venezuela dalam hal menghentikan masuknya narkoba.”
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya aktivitas militer Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin. Dalam beberapa pekan terakhir, Washington mengerahkan kapal perang, jet tempur, dan ribuan tentara untuk memperluas operasi pemberantasan penyelundupan narkoba. Serangkaian serangan terhadap 21 kapal yang diduga digunakan untuk menyelundupkan narkotika telah menewaskan sedikitnya 80 orang, mempertegas besarnya skala operasi tersebut.
Salah satu elemen paling mencolok dalam pengerahan ini adalah kedatangan kapal induk USS Gerald R. Ford — kapal induk terbesar di dunia — yang tiba pada pekan lalu. Kapal tersebut dinyatakan sebagai bagian dari strategi AS membantu memerangi jaringan perdagangan narkoba yang beroperasi lintas negara di wilayah Karibia dan sekitarnya. Selain itu, pesawat tempur siluman F-35 juga disiagakan di Puerto Riko, sementara armada Angkatan Laut AS lainnya meningkatkan patroli di Karibia.
Namun langkah-langkah militer ini menimbulkan kekhawatiran besar bagi pemerintah Venezuela. Caracas mencurigai bahwa langkah AS merupakan bagian dari upaya terselubung untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Kekhawatiran itu semakin menguat setelah laporan CBS News menyebut bahwa sejumlah pejabat militer senior telah memberikan Trump opsi tambahan, termasuk kemungkinan melancarkan serangan darat ke Venezuela.
Padahal, pada 2 November lalu, Trump sempat menyingkirkan potensi perang dengan Venezuela. Meskipun demikian, ia juga mengatakan bahwa masa pemerintahan Maduro “tinggal menghitung hari”, mengingat tuduhan yang ia lontarkan mengenai keterlibatan Maduro dalam jaringan narkoba internasional.
Kawasan Amerika Latin sendiri menanggapi perkembangan situasi ini dengan beragam sikap. Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menuding pengerahan militer AS bukan semata persoalan narkoba, tetapi memiliki tujuan strategis lain, yakni menguasai cadangan minyak Venezuela sekaligus mengguncang stabilitas kawasan.
Sebagai respons, pemerintah Venezuela juga menggerakkan kekuatan militernya untuk menghadapi peningkatan kehadiran armada AS di perairan teritorialnya. Langkah ini menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara berpotensi meningkat lebih jauh apabila jalur diplomasi tidak kembali diupayakan.
Pernyataan Trump yang samar mengenai keputusan yang telah ia buat kini menjadi sorotan utama, menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan perubahan besar dalam kebijakan AS terhadap Venezuela. Dunia internasional pun menanti langkah lanjutan yang akan menentukan arah hubungan kedua negara di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks. []
Siti Sholehah.
