Tugu Equator Santan Ulu Jadi Destinasi Wisata dan Edukasi

KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pariwisata (Dispar) tengah mempersiapkan pengembangan kawasan Tugu Equator di Desa Santan Ulu, Kecamatan Marang Kayu, menjadi destinasi wisata alam dan edukasi yang potensial. Lokasi ini dinilai memiliki daya tarik geografis istimewa karena berada tepat di garis khatulistiwa.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispar Kukar, Arianto, mengungkapkan bahwa Tugu Equator tersebut merupakan salah satu titik nol derajat lintang yang ada di Kalimantan Timur. Keberadaan titik khatulistiwa ini menjadi potensi pariwisata yang belum banyak tereksplorasi, berbeda dengan Tugu Khatulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, yang telah lebih dulu dikenal luas.
“Kami melihat Tugu Equator di Santan Ulu ini memiliki nilai strategis dan keunikan tersendiri. Tidak banyak daerah di Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa, dan ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, baik lokal maupun mancanegara,” ujar Arianto saat ditemui pada Kamis (10/04/2025).
Sebagai tahap awal pengembangan, Dispar Kukar berencana membangun fasilitas pendukung seperti rest area yang dilengkapi tempat parkir, toilet umum, dan area usaha mikro kecil menengah (UMKM). Fasilitas ini diharapkan dapat menunjang kenyamanan wisatawan sekaligus mendukung ekonomi masyarakat setempat.
“Kami sedang menyusun perencanaan pembangunan rest area yang layak di sekitar Tugu Equator. Harapannya, tempat ini bisa memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang datang, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Santan Ulu,” lanjutnya.
Selain sebagai destinasi wisata, kawasan Tugu Equator juga akan dikembangkan menjadi lokasi wisata edukasi. Dispar Kukar membuka peluang kerja sama dengan sekolah maupun lembaga pendidikan untuk memanfaatkan lokasi ini sebagai tempat belajar lapangan, khususnya di bidang geografi, astronomi, dan lingkungan.
Arianto menambahkan, konsep wisata edukasi ini diharapkan mampu menjadikan Tugu Equator sebagai magnet wisata baru yang memiliki daya saing dan berkelanjutan di Kukar. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan komunitas pecinta alam, turut diharapkan dalam mewujudkan program tersebut.
Guna menunjang kemudahan akses, pihaknya juga sedang mengkaji perbaikan infrastruktur menuju lokasi, termasuk pemasangan papan penunjuk arah.
“Kami berharap dalam waktu dekat, kawasan ini bisa mulai dilirik wisatawan dan menjadi kebanggaan baru bagi masyarakat Kukar,” tutup Arianto.
Dengan pengembangan terarah dan berkelanjutan, Tugu Equator Santan Ulu berpeluang besar menjadi ikon pariwisata baru di Kalimantan Timur yang memadukan keunikan geografis, kekayaan alam, serta nilai edukatif. []
Anggi Triomi.