Tukang Ojek Jadi Korban Penikaman Brutal di Deiyai, Diduga Ulah KKB

PAPUA TENGAH – Kekerasan terhadap warga sipil kembali terjadi di wilayah Papua. Seorang tukang ojek bernama Aris Munandar (28) menjadi korban penikaman oleh tiga orang tak dikenal (OTK) setelah mengantar penumpang perempuan di wilayah Kabupaten Deiyai, Papua Tengah.
Insiden tersebut terjadi ketika Aris tengah melaksanakan aktivitas rutinnya sebagai pengemudi ojek.
Berdasarkan keterangan saksi mata, sesaat setelah mengantarkan penumpang ke pasar, korban sempat menyapa warga dengan membunyikan klakson.
Tak berselang lama, Aris ditemukan dalam kondisi luka berat dan tak sadarkan diri di depan kios warga.
Korban langsung dievakuasi ke RSUD Waghete II sebelum dirujuk ke RSUD Paniai. Menurut informasi dari pihak rumah sakit, Aris mengalami luka serius di beberapa bagian tubuh dan harus menjalani operasi darurat.
Hingga saat ini, korban masih dirawat intensif dan belum dapat dimintai keterangan.
Menanggapi insiden ini, Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan brutal tersebut.
“Kami mengecam keras aksi kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa. Saat ini kami telah menurunkan tim investigasi untuk mengungkap pelaku apakah ada keterlibatan dari kelompok KKB,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (28/7/2025).
Pihak kepolisian tengah menyelidiki kemungkinan keterkaitan pelaku dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini beroperasi di wilayah tersebut.
Selain itu, aparat juga memantau ketat situasi keamanan guna mencegah aksi lanjutan.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi.
Ia juga meminta kerja sama masyarakat dalam memberikan informasi apabila mengetahui keberadaan pelaku.
“Saat ini korban masih berada dalam ruang operasi dan belum dapat dimintai keterangan lebih lanjut. Satgas Ops Damai Cartenz memastikan akan terus mengawal proses pemulihan korban serta upaya penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan ini,” tutupnya.
Kejadian ini menambah daftar panjang kekerasan terhadap warga sipil yang terjadi di Papua, mempertegas pentingnya perlindungan terhadap masyarakat di daerah rawan konflik. []
Nur Quratul Nabila A