UGM Resmi Nonaktifkan Mahasiswa Baru Tersangka Pembunuhan Bankir
YOGYAKARTA — Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menonaktifkan Dwi Hartono (DH), mahasiswa baru Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Kampus Jakarta, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank di Jakarta Pusat, Muhammad Ilham Pradipta (37).
Juru Bicara UGM, I Made Andi Arsana, menyatakan keputusan ini diambil setelah pihak kampus mengonfirmasi status hukum DH.
Penonaktifan berlaku penuh untuk seluruh kegiatan akademik pada Semester Gasal 2025/2026.
“(Penonaktifan) ini merupakan bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang sedang berlangsung,” kata Made Andi dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (27/8/2025).
Menurutnya, keputusan tersebut diambil melalui koordinasi intensif internal dan surat resmi dari Dekan FEB UGM, Didi Achjari.
UGM juga menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas akademik sekaligus menghormati proses hukum dengan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah.
“UGM mengecam keras segala bentuk kekerasan yang mengakibatkan wafatnya almarhum. Kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” imbuhnya.
Kepolisian sebelumnya mengungkap, DH ditangkap bersama dua tersangka lain berinisial YJ dan AA di Solo, Jawa Tengah, pada 23 Agustus 2025 malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyebut DH juga dikenal sebagai pengusaha bimbingan belajar daring. Hingga kini penyidik masih mendalami motif kasus tersebut.
Korban, Ilham Pradipta, sebelumnya diculik di parkiran sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025). Sehari kemudian, jasadnya ditemukan di persawahan Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Hasil pemeriksaan forensik menunjukkan Ilham meninggal akibat kekerasan benda tumpul dan kekurangan oksigen.
Sejauh ini, total 15 orang telah diamankan Polda Metro Jaya terkait perkara ini. Aparat masih mengembangkan penyidikan guna mengungkap peran masing-masing tersangka serta motif di balik aksi penculikan dan pembunuhan tersebut. []
Nur Quratul Nabila A
