Unjuk Rasa Anti-Kebijakan Imigrasi Trump Meluas ke Texas, Garda Nasional Dikerahkan

TEXAS — Gelombang unjuk rasa besar-besaran yang memprotes kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini merambah ke negara bagian Texas.
Gubernur Texas, Greg Abbott, merespons dengan mengerahkan pasukan Garda Nasional ke sejumlah wilayah di negara bagian tersebut guna menjaga ketertiban publik.
“Garda Nasional Texas akan dikerahkan ke lokasi-lokasi di seluruh negara bagian untuk memastikan perdamaian dan ketertiban,” ujar Abbott dalam pernyataan resminya yang disampaikan melalui platform media sosial X, seperti dikutip dari AFP, Rabu (11/6/2025).
Pengerahan ini dilakukan setelah Trump memerintahkan pasukan cadangan tersebut turut membantu pengamanan di Los Angeles menyusul kerusuhan dalam demonstrasi terkait isu imigrasi.
Di Texas, kebijakan serupa diterapkan, terutama karena negara bagian ini memiliki populasi imigran yang sangat besar.
Gubernur Abbott, yang berasal dari Partai Republik, menegaskan bahwa unjuk rasa damai dijamin secara hukum. Namun, tindakan kekerasan atau perusakan properti akan ditindak secara tegas.
“Unjuk rasa damai adalah legal. Melukai orang atau properti adalah ilegal dan akan memicu penangkapan,” tegasnya.
Sementara itu, ribuan demonstran turun ke jalan di sejumlah kota besar di Texas, termasuk Austin, Dallas, dan San Antonio.
Di Austin, demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh pada Senin malam (9/6/2025), setelah polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa yang berkumpul di luar Gedung Federal JJ Pickle.
Polisi menyatakan bahwa pertemuan tersebut dianggap melanggar hukum.
Kericuhan juga terjadi di sekitar gedung State Capitol di Austin, dengan aparat menembakkan peluru merica. Sedikitnya 13 orang ditangkap dalam insiden tersebut, menurut laporan kepolisian setempat.
Di kota Dallas, video dari lapangan menunjukkan konfrontasi antara demonstran yang mengenakan penutup wajah dengan polisi antihuru-hara.
Sementara itu, aksi protes di San Antonio berlangsung damai, dengan ratusan orang berkumpul di luar balai kota tanpa insiden.
Salah satu tokoh penyelenggara aksi dari Partai Sosialisme dan Pembebasan, Laiba Khan, menyatakan bahwa unjuk rasa ini merupakan bentuk solidaritas terhadap komunitas imigran yang merasa terancam oleh kebijakan federal.
“Imigran adalah tulang punggung masyarakat kita. Mereka adalah kita semua, bagian dari keluarga dan komunitas kita,” kata Khan kepada KEYE-TV, afiliasi CNN.
Aksi di Texas ini menjadi bagian dari gelombang nasional yang dipicu oleh langkah-langkah keras pemerintahan Trump terhadap imigran, termasuk deportasi massal, pembatasan visa, serta pengetatan akses terhadap proses naturalisasi. []
Nur Quratul Nabila A