Vlog Lama Jokowi di Raja Ampat Kembali Viral, Dikaitkan dengan Tambang Nikel

JAKARTA Video blog Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), saat melakukan kunjungan kerja ke Raja Ampat, Papua Barat Daya, kembali menjadi sorotan publik.

Video yang pertama kali diunggah ke kanal YouTube resmi milik Jokowi pada 26 Desember 2017 itu kini viral di media sosial karena dikaitkan dengan keberadaan tambang nikel di kawasan konservasi tersebut.

Dalam video berdurasi beberapa menit itu, Jokowi—yang saat itu tengah menjalani periode pertama masa kepresidenannya—menyoroti keindahan alam Raja Ampat, terutama kekayaan bawah lautnya. Ia menyebut wilayah tersebut sebagai salah satu destinasi selam terbaik di dunia.

“Selain pemandangan, laut yang sangat indah, Raja Ampat mempunyai keindahan alam bawah laut yang luar biasa, sangat-sangat indah. Salah satu yang terbaik di dunia,” ujar Jokowi dalam vlog bertajuk #JKWVLOG Menjelajah Raja Ampat Papua Barat.

Kepala Negara saat itu mengakui bahwa dirinya belum pernah menyelam di perairan Raja Ampat, namun menyatakan keinginan untuk mencoba di kesempatan mendatang.

“Mungkin nanti, jika ada kesempatan datang lagi ke sini, saya ingin mencoba untuk menyelam, melihat kekayaan alam di bawah laut dari Raja Ampat,” tuturnya.

Namun, tujuh tahun berselang, unggahan tersebut kembali ramai diperbincangkan. Banyak warganet menduga kunjungan Jokowi ke Raja Ampat pada 2017 memiliki kaitan dengan aktivitas pertambangan nikel yang kini menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.

Dugaan tersebut muncul karena izin usaha pertambangan (IUP) pertama kali diterbitkan pada tahun yang sama, yakni 2017, saat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih dijabat oleh Ignasius Jonan.

Sejumlah komentar netizen di media sosial mengarah pada spekulasi bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari pengecekan lokasi tambang. Salah satu akun menuliskan, “Lagi ngecek lokasi tambang,” sementara akun lain berkomentar, “Ohh dimulai dari ini ternyata wiii.”

Bahkan, ada pula yang menuding bahwa Jokowi adalah pihak yang memberikan izin tambang di kawasan Raja Ampat.

“Dia terjawab… Jokowi juga yang kasih izin nikel di Raja Ampat. Pemimpin yang merusak!” tulis akun @rikirey1701.

Isu tambang nikel di Raja Ampat belakangan mencuat usai masyarakat adat Papua secara terbuka menyuarakan penolakan terhadap rencana eksploitasi sumber daya alam tersebut.

Penolakan ini disampaikan dalam berbagai forum, termasuk melalui teknologi kecerdasan buatan (AI) yang digunakan untuk menyampaikan aspirasi warga lokal.

Di sisi lain, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyatakan komitmennya untuk tidak menerbitkan persetujuan pelepasan kawasan hutan (PPKH) di wilayah Raja Ampat, guna melindungi ekosistem yang telah diakui dunia sebagai kawasan konservasi terpenting di Indonesia.

Kontroversi ini menambah kompleksitas hubungan antara pembangunan ekonomi melalui pertambangan dan pelestarian lingkungan hidup, khususnya di wilayah yang memiliki nilai ekologis dan budaya tinggi seperti Raja Ampat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *