Wah, Satpol PP Gadungan Berkeliaran di Tenggarong
KUTAI KARTANEGARA – Rupanya status Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) punya gengsi yang tinggi juga, tidak hanya kepolisian dan tentara. Buktinya, ada saja yang nekat menjadi Satpol PP palsu, yang mungkin sekedar untuk gagah-gagahan atau untuk tujuan lain.
Di Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), diketahui ada dua orang yang terungkap berkeliaran menjadi petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) gadungan alias palsu. Untung saja, Rabu (22/7) dini hari lalu, sekitar pukul 02.oo Wita, salah seorangnya berhasil diamankan petugas Satpol PP setempat.
Yang ditangkap itu bernama Irenius (22), warga desa Ritan Baru, Kecamatan Tabang. Ia dibekuk petugas Wasdal Satpol PP Kukar di sekitar Jembatan Kartanegara, Tenggarong. Sementara rekannya yang juga mengenakan seragam Satpol PP bernama Kiyin berhasil melarikan diri.
Menurut Kepala Satpol PP Kukar, H Fida Hurasani, terungkapnya kasus penyalahgunaan seragam Satpol PP ini berawal dari kecurigaan para anggotanya yang malam itu kebetulan sedang berpatroli di sekitar turapan tepi sungai Mahakam.
“Jadi petugas kami sempat curiga ketika ada 2 orang berpakaian Satpol PP berjalan mendekat ke arah mereka. Cuma cara mengenakan baret di kepala mereka tidak sesuai dengan ketentuan yang sebenarnya,” ujarnya.
Nah, ketika 2 orang Satpol gadungan ini semakin dekat, mereka langsung balik arah ketika mengetahui bahwa orang yang akan mereka hampiri adalah petugas Satpol PP asli.
“Petugas kami pun memanggil mereka. Namun mereka malah melarikan diri. Satu pemuda yang mengenakan seragam PDH berhasil diamankan. Sedangkan pemuda satunya yang memakai seragam PDL masih kita kejar. Kami kuatir dia akan menyalahgunakan seragam tersebut,” imbuhnya.
Fida menduga kedua pelaku menyalahgunakan atribut Satpol PP tersebut untuk tujuan tertentu, tidak hanya sekedar iseng belaka. Untungnya, aksi kedua pelaku cepat diketahui petugas. “Pengakuan mereka cuma ingin mengerjai orang. Tapi kami yakin ada tujuan tertentu di balik itu, seperti pemalakan atau pemerasan misalnya,” katanya lagi.
Fida juga membenarkan jika seragam yang dikenakan adalah seragam asli milik Satpol PP Kukar. “Seragam tersebut asli milik salah seorang anggota kami yang disalahgunakan kedua temannya ini. Kami tetap akan berikan sanksi untuk anggota yang seragamnya disalahgunakan ini. Sedangkan untuk pelaku, kami akan berikan pembinaan saja,” ungkapnya.
Terpisah, Irenius mengaku baru sekali ini mengenakan seragam Satpol milik teman mereka. “Teman saya yang punya seragam saat itu sedang tidur. Kiyin kemudian mengambil dan memaksa saya untuk memakainya. Sebenarnya saya tidak mau, tapi saya takut dipukul dia, orangnya besar,” ujar pemuda yang mengaku menjadi pengangguran setelah di-PHK oleh perusahaan tambang sejak tahun 2014 itu. [] KKC