Wali Kota Semarang dan Suami Penuhi Panggilan KPK sebagai Tersangka

JAKARTA – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Ita, dan suaminya, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Alwin Basri, memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai tersangka pada Rabu (19/2/2025).
Ita tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, sekitar pukul 09.25 WIB, sementara Alwin datang tujuh menit kemudian, pada pukul 09.32 WIB. Keduanya tidak memberikan banyak pernyataan kepada awak media.
“Mohon doanya saja ya,” ujar Ita singkat didampingi tim penasihat hukumnya.
Sementara itu, Alwin hanya menyatakan, “Ya, sesuai hukum saja.”
Sebelumnya, KPK telah mengingatkan adanya ancaman pidana bagi pihak yang berupaya menghambat penyidikan atau melakukan obstruction of justice, sebagaimana diatur dalam Pasal 21 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). Peringatan ini muncul setelah Ita dan Alwin tidak menghadiri panggilan pemeriksaan pada awal pekan lalu. Ita saat itu beralasan sedang sakit dan harus menjalani perawatan medis.
Keduanya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Semarang tahun 2023-2024. Selain itu, mereka juga diduga terlibat dalam pemerasan terhadap pegawai negeri terkait insentif pemungutan pajak dan retribusi daerah Kota Semarang, serta menerima gratifikasi sepanjang 2023-2024.
Dalam sidang putusan praperadilan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (14/1/2025), hakim tunggal Jan Oktavianus mengungkapkan bahwa Ita dan Alwin diduga menerima gratifikasi senilai Rp5 miliar.
Selain mereka, KPK juga telah menahan dua tersangka lain dalam kasus ini, yakni Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Semarang, Martono, serta Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa, Rachmat Utama Djangkar.
Saat ini, KPK masih terus melakukan pendalaman atas kasus ini dan tidak menutup kemungkinan adanya tersangka lain yang turut terlibat. Sementara itu, publik menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai proses hukum yang akan dijalani oleh Ita dan Alwin. []
Nur Quratul Nabila A