Wantimpres Mardiono Heran, Kabupaten Probolinggo Masih Daerah Termiskin

TERMISKIN : Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Muhamad Mardiono berkunjung ke Kabupaten Probolinggo, Kamis (12/09/2024). (Foto : rac)

PROBOLINGGO, PRUDENSI.COM-Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Muhamad Mardiono merasa heran kondisi Kabupaten Probolinggo yang masih diklaim sebagai daerah termiskin di Jawa Timur.

Ia menilai bahwa tingkat kemiskinan di Kabupaten Probolinggo tergolong tidak wajar, mengingat wilayah ini merupakan salah satu lumbung pangan nasional dengan surplus lebih dari 50 persen.

“Memiliki kekayaan alam yang melimpah namun tetap menjadi daerah termiskin nomor empat di Jawa Timur, itu hal yang kurang wajar. Kabupaten Probolinggo memiliki surplus pangan bahkan mencapai 50 persen,” ujar Mardiono, yang telah menjabat sebagai anggota Wantimpres sejak 2019.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Probolinggo pada Kamis (12/9/2024), Mardiono bertindak sebagai utusan khusus Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Ia menyoroti bahwa meskipun Kabupaten Probolinggo dikenal sebagai penghasil padi, dan daerah dengan surplus pangan yang besar, wilayah ini tetap daerah termiskin di Jawa Timur, di luar Madura.

“Memiliki kekayaan alam yang melimpah namun tetap menjadi daerah termiskin nomor empat di Jawa Timur, itu hal yang kurang wajar. Kabupaten Probolinggo memiliki surplus pangan bahkan mencapai 50 persen,” ujar Mardiono, yang telah menjabat sebagai anggota Wantimpres sejak 2019.

Surplus pangan ini, menurut Mardiono, tidak hanya menguntungkan Kabupaten Probolinggo, tetapi juga berkontribusi pada pemenuhan kebutuhan pangan di daerah lain.

Namun, ia menekankan bahwa permasalahan kemiskinan di wilayah ini harus segera diatasi, mengingat potensi sumber daya yang dimiliki.

“Ketahanan pangan Kabupaten Probolinggo sangat baik, bahkan memberikan kontribusi besar untuk wilayah Indonesia Timur,” jelas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.

Mardiono telah berdiskusi dengan pemerintah daerah setempat agar memanfaatkan kelebihan pangan ini sebagai langkah awal untuk mengurangi angka kemiskinan. Salah satu upaya yang diusulkan adalah pengembangan hilirisasi sektor pertanian.

“Dari surplus pangan ini, kita bisa masuk ke sektor hilirisasi pertanian yang berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan angka kemiskinan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo, Yahyadi, mengakui bahwa ketahanan pangan di wilayahnya memang sudah cukup baik. “Kabupaten Probolinggo menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang mandiri pangan,” katanya.

Pada 2023, petani Kabupaten Probolinggo berhasil memanen 201.044 ton gabah, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencapai 185.413 ton.(rac)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *