Warga Lapas Dibina Olah Batu Mulia
KOTAWARINGIN BARAT – Yusrin Sadri, orang tua dari Ali Sarfudin seorang warga binaan lapas Kelas II B Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah melatih warga binaan setempat membuat batu mulia.
“Saya mendidik anak-anak di lapas ini agar berguna bagi masa depan mereka. Terutama anak saya yang kini masih mendekam di lapas ini,” kata Yusrin di Pangkalan Bun, Rabu.
Ia mengatakan, ilmu yang dimilikinya itu diharapkan mampu memberikan motivasi dan niat bagi para warga binaan yang ada di daerah itu.
“Saya berharap, dengan melatih dalam membuat batu mulia kepada lima warga binaan lapas Kelas II B Pangkalan Bun ini, dapat berguna bagi mereka apabila mereka bebas dari lapas nantinya,” katanya.
Yusrin menilai, saat ini pembuatan batu mulia yang ada di Kabupaten berjuluk ‘Marunting Batu Aji’ itu sangat digeluti dalam beberapa tahun terakhir.
Oleh sebab itulah, kata dia, pihaknya berkeinginan membagikan ilmu kepada para warga binaan yang ada di darah itu, terutama anaknya yang saat ini masih mendekam di lapas Kelas II B Pangkalan Bun.
Warga binaan Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun, telah dipersiapkan untuk menjadi tenaga terampil dalam mengolah batu mulia yang bernilai tinggi, dengan waktu belajar hanya satu bulan mampu mengembangkan kreativitas diri.
“Selama satu bulan saya melatih, tidak ada sepeserpun mengharapkan imbalan untuk kepentingan pribadi saya,” tandas Yusrin.
Kepala Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun, Didik Heru Sukoco, mengatakan kerajinan batu mulia ini sangat berdampak positif bagi para penghuni Lapas Kelas IIB Pangkalan Bun.
“Batu yang dihasilkan oleh warga binaannya sudah mulai dipasarkan keluar lingkungan lapas, dan uang yang dihasilkan dari penjualan batu bisa ditabung untuk modal dan dikirim pada kelurganya, selain itu penghuni lapas juga bisa mandiri dengan keterampilan yang dimilikinya untuk digunakan kelak jika sudah bebas dari tahanan,” kata Yusrin. [] ANT