Warga Resah dengan Keberadaan Pejaten Animal Shelter, Minta Segera Ditutup

JAKARTA — Warga RT 02/RW 08, Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengeluhkan dampak keberadaan Pejaten Animal Shelter yang berbatasan langsung dengan kawasan permukiman.

Selain suara gonggongan anjing yang kerap terdengar nyaring, warga juga mengeluhkan aroma tak sedap dari kotoran hewan yang terbawa angin hingga ke rumah-rumah.

Ketua RT 02, Nurdiansyah (34), mengatakan bahwa gangguan tersebut terjadi hampir setiap hari, terutama pada malam hari ketika warga hendak beristirahat.

“Pagi hari kami ingin menikmati kopi, tapi baunya justru kotoran. Apalagi kalau angin mengarah ke permukiman, bau menyengatnya langsung terasa,” ujar Nurdiansyah saat ditemui Kompas.com, Jumat (27/6/2025).

Menurutnya, jumlah hewan yang dipelihara di shelter tersebut berkisar antara 500 hingga 1.000 ekor, sebagian besar merupakan anjing, namun ada pula kucing dan monyet.

Masalah tidak hanya datang dari bau dan suara, tetapi juga dari limbah yang mengalir ke lingkungan warga saat hujan deras dan banjir.

Selain itu, warga juga khawatir atas keamanan karena beberapa hewan diketahui sempat lepas dari penampungan dan memasuki wilayah permukiman.

“Sudah beberapa kali hewan seperti anjing, monyet, dan bahkan babi hutan lepas dan masuk ke pekarangan warga,” jelasnya.

Pejaten Animal Shelter sebelumnya sempat berjanji akan pindah ke wilayah lain. Namun, janji tersebut tidak terealisasi hingga kini.

“Waktu itu pihak shelter bilang akan pindah ke Bogor. Tapi sampai 2019, tidak terjadi. Warga merasa dibohongi,” tegas Nurdiansyah.

Pertemuan terakhir antara warga dan pengurus shelter berlangsung pada April 2025.

Dalam pertemuan itu, pengurus mengaku masih berupaya mengatasi bau, tetapi tidak bisa memberikan kepastian waktu penyelesaian.

Situasi memanas kembali setelah seekor babi hutan kembali lepas pada Rabu (25/6/2025) dan merusak sejumlah pekarangan rumah warga.

“Babi masuk ke halaman warga, merusak pekarangan, bahkan sampai merobohkan motor. Warga panik dan histeris,” ungkap Herry Kurniawan, warga lainnya.

Kejadian serupa sebelumnya juga terjadi pada Sabtu (14/6/2025) ketika seekor babi hutan berkeliaran di Jalan Pejaten Barat Raya dan memasuki permukiman dekat PLN GIS Kemang.

Warga mendesak Pemerintah Kota Jakarta Selatan dan instansi terkait segera mengambil langkah tegas, termasuk menutup shelter atau memindahkannya ke lokasi yang tidak berdekatan dengan permukiman. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *