Warga Tuduh Oknum Pemdes Banjarsawah Menerima Uang Ganti Tanah Kuburan

Dusun Krajan RT. 01/RW. 01 Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo melakukan unjuk rasa terkait uang ganti tanah kuburan yang mengaku belum dibayar oleh pihak PT. Waskita Karya (Tbk), Senin (16/11) (Foto : Sahrul)

PROBOLINGGO (beritaborneo.com)-Warga Dusun Krajan RT. 01/RW. 01 Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegal Siwalan, Kabupaten Probolinggo melakukan unjuk rasa (unras), Senin (16/11) di area pemakaman yang terkena pelebaran jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) yang diduga uang pengganti sebanyak 12 ahli kuburan belum menerima santunan sepeserpun dari pihak pemerintah dalam hal ini pelaksana proyek PT. Waskita Karya (Tbk).

Karena itu warga desa yang mengklaim sebagai ahli waris kuburan menolak pembongkaran makam sebelum ada penyelesaian.

Menurut keluarga ahli waris dugaan sementara ada oknum pemerintah desa Banjar Sawah yang tidak bertanggung jawab menerima uang dari PT. Waskita Karya (Tbk) tersebut.

“ Pemerintah Desa Banjarsawah dan pihak pelaksana proyek tol belum pernah mengajak duduk bersama perihal penyelesaian pembayaran santunan uang pemakaman, dan protes unjuk rasa saat ini merupakan buntut kasus ini,’’kata Rendy mewakili ahli waris.

Padahal kata Rendy pihaknya sudah mengkonfirmasi kepada pihak PT. Waskita Karya ternyata sudah dilakukan pembayaran terhitung sejak tanggal 25 Agustus 2020 nyatanya pihak keluarga dari kuburan yang mau di bongkar belum ada pembayaran sepeserpun.

Sementara itu menurut Muhammad Saleh, Kepala Desa Banjarsawah tanah kuburan yang saat ini menjadi polemik tersebut adalah tanah milik ahli waris Supriadi dan sepupunya. Dan pihak ahli waris Supriadi tidak mau menerima uang pengganti kuburan tersebut, semuanya diserahkan kepada rukun kepaten.

“Pihak PT. Waskita Karya sudahmembayar sebanyak 8 makam, masing-masing dibayar Rp. 3 juta, jadi semuanya Rp. 24 juta, hari ini Senin (16/11) uang tersebut diserahkan kepada rukun kepaten dan warga bersamaan dengan pencanangan Kampung Tangguh,  tidak ada sepeserpun uang masuk kepada Pemdes Banjarsawah,’’ujar Muhammad Saleh, kepada wartawan beritaborneo.com, Senin (16/11) di kantor Desa Banjarsawah.

Masih kata Muhammad Saleh, mengenai ahli waris kuburan berdasakan keterangan para sesepuh Desa Banjarsawah termasuk pemilik lahan tidak tahu itu kuburan siapa itu.

“Sayapun dari kecil hingga saat ini usia 58 tahun sudah ada kuburan, saya sudah tanyaa kepada yang lebih sepuh dari saya semuanya mengatakan tidak tahu siapa ahli waris kuburan tersebut, jadi tidak ada ahli waris kuburan yang ada adalah ahli waris pemilik tanah, cuma pihak ahli waris pemilik lahan sudah menyerahkan kepada rukun kematian,’’tegas Muhammad Saleh.(Rachmat/Sahrul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *