Waspada Korsleting Listrik, Pemkot Samarinda Perkuat Upaya Pencegahan Kebakaran

SAMARINDA – Sekitar 50 persen kebakaran di permukiman disebabkan oleh korsleting listrik arus pendek. Sisanya dipicu oleh faktor lain, seperti kompor, kendaraan, dan benda mudah terbakar lainnya.
“Kita harus tetap waspada dan tidak lalai, karena kebakaran dapat menimbulkan kerugian besar, baik terhadap lingkungan, harta benda, maupun nyawa,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Keselamatan (Disdamkar) Kota Samarinda, Hendra AH, saat ditemui di Samarinda, Kamis (13/3/2025).
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, termasuk inspeksi ke daerah rawan kebakaran. Pada 2023, program inspeksi telah mencakup 1.000 rumah dan terbukti efektif dalam menekan angka kebakaran. Pada 2025, program serupa akan dilanjutkan dengan target 1.500 rumah, yang rencananya dilakukan pada Mei dan Juni.
Selain itu, pemeriksaan instalasi listrik di rumah warga, bekerja sama dengan Komite Nasional Keselamatan Instalasi Listrik, juga menunjukkan hasil positif. Wilayah yang telah diperiksa tercatat lebih jarang mengalami kebakaran.
“Rencananya, kawasan yang akan diperiksa mencakup Jalan Karang Asam Ilir Gang Rauda dan sekitarnya, Gang Tanjung, serta Samarinda Seberang Kampung Baqa,” jelas Hendra.
Dalam pemeriksaan sebelumnya, petugas menemukan banyak colokan listrik yang bertumpuk, kabel semrawut dan bercabang, serta pemakaian Miniature Circuit Breaker (MCB) yang tidak sesuai daya listrik, seperti MCB 900 watt yang dimodifikasi menjadi 1.300 watt.
“Kita harus waspada terhadap potensi bahaya ini dan melakukan mitigasi dini agar tidak terjadi kebakaran besar,” tegasnya.
Sebagai langkah tambahan, Disdamkar mengimbau setiap rumah untuk memiliki minimal satu Alat Pemadam Api Ringan (APAR) berkapasitas 3 kg. APAR dinilai sangat efektif untuk memadamkan api kecil, seperti kebakaran akibat kompor gas.
“APAR memiliki masa kedaluwarsa 2 hingga 5 tahun. Kami mengajak masyarakat untuk memiliki APAR dan memeriksanya secara berkala,” tambahnya.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pencegahan dan mitigasi kebakaran, diharapkan jumlah insiden kebakaran dapat ditekan serta kerugian yang ditimbulkan bisa diminimalkan. []
Nur Quratul Nabila A