Wisatawan Meninggal, Enam Lainnya Sakit di Bali
BADUNG – Seorang wisatawan asal China bernama Deqingzhuoga (25) ditemukan meninggal dunia di kamar penginapannya di Clandestino Hostel, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Kasus ini kini tengah ditangani Polres Badung, dan dugaan awal mengarah pada kemungkinan keracunan yang berdampak serius terhadap kesehatan korban dan sejumlah penghuni lain.
Penjabat Sementara Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat Seksi Humas Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, menjelaskan kronologi kejadian yang berawal dari keluhan kesehatan korban pada Senin (01/09/2025) malam. Sekitar pukul 20.00 Wita, Deqingzhuoga menghubungi staf resepsionis dan mengeluhkan kondisi tubuhnya.
“Korban mengeluh sakit di bagian kepala dan punggung serta merasa lemas. Saat berbincang, korban sempat muntah satu kali di tempat sampah depan tempat tidurnya. Saksi menawarkan makanan, tapi ditolak korban. Korban hanya meminta air dan pisang,” ujar Ayu, seperti dilansir detikBali.
Korban sempat dibawa ke klinik untuk berobat oleh salah seorang staf sebelum resepsionis kembali pulang kerja sekitar pukul 23.30 Wita. Namun, Deqingzhuoga menolak rawat inap dengan alasan tidak memiliki biaya. Ia hanya menerima resep dan membeli obat di apotek yang berada di sebelah klinik.
Pada Selasa (02/09/2025) sekitar pukul 11.00 Wita, staf resepsionis bernama Eka mengecek kamar korban karena belum melakukan proses check-out. Setelah pintu berhasil dibuka, Deqingzhuoga ditemukan dalam posisi tengkurap di lantai, tidak lagi bernyawa.
Saat polisi tiba, kondisi kamar menunjukkan sejumlah barang milik korban, termasuk muntahan di tempat sampah dekat tempat tidur. Petugas juga menemukan berbagai jenis obat, seperti Lorano Akut, ibuhexal akut, parasetamol, Amoxicillin 500, Siderm Lotion, Prednisolone 5 mg, Vicee 500, Fenbid kapsul, serta dua bungkus obat dalam kemasan klip.
“Sebab pasti kematian orang tidak dapat ditentukan, akan tetapi sebab mati karena iritasi saluran pencernaan yang menimbulkan diare yang mengakibatkan kekurangan cairan dan elektrolit tidak dapat disingkirkan,” jelas Ayu.
Kasus ini rupanya tidak hanya menimpa korban. Enam wisatawan lain, yakni dua turis China, dua wisatawan Jerman, satu tamu Arab Saudi, dan satu warga Filipina, mengalami gejala yang mirip sebelum akhirnya dilarikan ke klinik dan rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
“Beberapa tamu, baik yang ada di kamar korban sebanyak 3 orang dan di kamar nomor 5 di hostel sebanyak 3 orang,” terang Ayu.
Otoritas setempat masih menyelidiki penyebab pasti insiden ini, termasuk kemungkinan keracunan makanan, kontaminasi air, maupun faktor lingkungan penginapan. []
Siti Sholehah.
