Wujud Komitmen Pemprov Kaltim Dalam Elektrifikasi Perdesaan Tanpa Listrik
ADVERTORIAL – Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam memenuhi kebutuhan dasar listrik bagi warganya, terus dilakukan. Melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, tahun ini Pemprov telah membangun 42 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan desa-desa terpencil yang tidak terjangkau listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Lebih dari itu, seperti dipaparkan Kepala Bidang (Kabid) Ketenagalistrikan Dinas ESDM Kaltim Mashur Sudarsono Wira Adi, Pemprov juga mendorong PLN untuk mengaliri listrik ke sejumlah desa di Kaltim. Targetnya untuk tahun ini, sebanyak 71 desa akan dialiri listrik PLN. “Total itu cukup banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana PLN hanya menarget sekitar 25-30 desa per tahun,” ungkap pria yang akrab disapa Sony ini, di Samarinda, Kamis (16/11/2023).
Sementara tahun depan lanjut Sony, Pemprov Kaltim juga akan memulai 2 ribu sambungan listrik gratis bagi keluarga prasejahtera. Ia mengakui, kondisi kelistrikan di Kaltim masih cukup memprihatinkan. Meski kaya akan sumber daya alam, daerah ini masih memiliki permasalahan pada pemerataan sumber energi listrik. “Sudah kita mulai uji coba untuk seratus sambungan tahun ini. Semoga bisa tercapai untuk 2 ribu sambungan di tahun depan,” ujar Sony lagi.
Sony mengungkapkan, Dinas ESDM Kaltim mencatat, per September 2023 masih ada sebanyak 169 desa di Kaltim yang belum tersentuh aliran listrik dari PLN. Sebagian desa yang belum teraliri listrik PLN itu tersebar di beberapa kabupaten. Di antaranya Berau, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Paser, Kutai Barat, dan Mahakam Ulu. “Terutama di Kutai Barat dan Mahakam Ulu ya, itu yang masih banyak,” ujarnya.
Sebagian besar desa-desa itu berada di wilayah pedalaman dan perbatasan. Dengan akses yang masih sangat terbatas. Sehingga, pembangunan jaringan listrik pun mengalami kesulitan. Selama ini, desa-desa yang belum teraliri listrik PLN memperoleh sumber listrik dengan cara mandiri. Seperti penggunaan genset dan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari pemerintah.
Padahal ia menyebut, saat ini kondisi kelistrikan pada Sistem Mahakam surplus sebesar 400 Mega Watt (MW). Sistem Mahakam mengaliri empat daerah di Kaltim. Yaitu Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, dan Bontang. Suplai kelistrikan di Kaltim juga sangat memadai dengan adanya Sistem Borneo yang menghubungkan antar provinsi di Kalimantan. Mulai dari Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kaltim. Bahkan juga akan dihubungkan hingga ke wilayah Kalimantan Utara.
Namun begitu, ia menyebut pihaknya tetap terus berusaha untuk melakukan pemerataan aliran listrik ke desa-desa. Terutama desa yang belum tersentuh aliran listrik PLN. “Sayangnya kelebihan daya itu, tak bisa disalurkan ke daerah yang belum tersentuh listrik. Karena belum ada jaringan listrik penghubungnya. Kalaupun ada, terkadang sumber listriknya yang belum tersedia,” papar Sony menjelaskan kondisi kelistrikan di Kaltim. (ADV/AZS/DISKOMINFO.KALTIM)