Yonavia Desak Pemerintah Pastikan Distribusi Pangan Mahulu Lebih Merata

ADVERTORIAL – Harga beras yang sempat meroket di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) hingga Rp1,2 juta per karung berisi 25 kilogram akibat terhambatnya jalur distribusi pangan, kini mulai teratasi setelah adanya operasi pasar darurat dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Pelepasan rombongan operasi pasar tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, sebagai upaya cepat pemerintah merespons kondisi darurat yang menekan masyarakat di daerah perbatasan itu. Kegiatan ini diprioritaskan untuk membantu warga Mahulu yang terdampak parah akibat surutnya Sungai Mahakam, jalur utama transportasi kebutuhan pokok.
Apresiasi datang dari Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Yonavia. Ia menilai kehadiran operasi pasar menjadi harapan baru bagi masyarakat yang sempat menghadapi harga pangan tidak masuk akal. “Saya sangat mengapresiasi langkah cepat Pemprov Kaltim dan masyarakat di Mahulu tentu senang sekali, dengan adanya operasi pasar, karena beban warga sedikit berkurang,” ucap Yonavia saat ditemui di Samarinda, Selasa (12/08/2025).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini menjelaskan, kondisi Sungai Mahakam yang sebelumnya surut hingga memunculkan daratan pasir, kini mulai normal kembali seiring datangnya musim hujan. Jalur perahu perlahan bisa diakses, meskipun transportasi darat masih terkendala kualitas jalan. “Kemarin sungai sempat kering dan ada pantai pasir putih yang muncul karena kemarau, sekarang sudah tenggelam lagi, jadi akses perahu sudah biasa dimanfaatkan, sementara lewar jalur darat jalannya belum begitu bagus,” terangnya.
Meski program darurat ini baru menjangkau dua kecamatan, yakni Long Apari dan Long Pahangai, Yonavia menilai langkah tersebut sudah menjadi bukti nyata bahwa pemerintah tidak tinggal diam menghadapi keresahan masyarakat. “Meskipun belum bisa membantu semua, setidaknya operasi pasar ini memberikan semangat dan keringanan bagi warga Mahulu,” ujarnya.
Lebih jauh, ia meminta agar pemerintah tidak hanya berfokus pada kegiatan sementara, melainkan juga memastikan pengawasan harga pangan tetap dilakukan secara berkelanjutan. Menurutnya, stabilitas harga harus dijaga agar lonjakan serupa tidak kembali terjadi. “Harapan saya, baik Pemprov Kaltim maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahulu melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop), bisa rutin memeriksa harga sembako, jangan sampai harga tinggi sekali,” tegasnya.
Dengan langkah awal ini, Pemprov Kaltim diharapkan mampu menjamin distribusi pangan di Mahulu agar tetap berjalan meski dihadapkan pada tantangan geografis dan kondisi alam yang sering kali tidak menentu. []
Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum