Zelensky Kecewa atas Delegasi Rusia dalam Perundingan Istanbul: “Mereka Tidak Serius”

ISTANBUL – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan kekecewaannya atas rendahnya tingkat delegasi Rusia dalam perundingan langsung perdana antara kedua negara yang digelar di Istanbul, Turki, Jumat (16/5/2025).

Zelensky menilai kehadiran delegasi yang tidak setara tersebut mencerminkan ketidaksiapan Rusia untuk serius dalam upaya de-eskalasi perang.

“Setelah kami memahami tingkat delegasi Rusia, kami melihat bahwa mereka sangat tidak serius dalam negosiasi ini,” ujar Zelensky dalam konferensi pers di Ankara, seperti dikutip New York Post.

Rusia mengutus sejumlah pejabat penting, tetapi bukan dari jajaran tertinggi pemerintahan. Delegasi tersebut terdiri atas ajudan Presiden Vladimir Putin, Vladimir Medinsky; Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Galuzin; Wakil Menteri Pertahanan Aleksandr Fomin; serta Kepala Direktorat Intelijen Militer (GRU) Igor Kostyukov.

Sebagai tanggapan, Zelensky juga memutuskan untuk mengirim delegasi dengan posisi sepadan. Delegasi Ukraina dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustem Umerov dan diperkuat oleh Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Serhiy Kyslytsya, Wakil Kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU) Oleksandr Poklad, serta Wakil Kepala Intelijen Militer Vadym Skibitskyi.

“Demi menghormati Presiden [Amerika Serikat Donald] Trump, delegasi Turki tingkat tinggi dan Presiden Erdogan, serta karena kami ingin mencoba mencapai setidaknya langkah pertama menuju de-eskalasi untuk mengakhiri perang, yaitu gencatan senjata, saya telah memutuskan untuk mengirim delegasi ke Istanbul,” ujar Zelensky.

Zelensky sendiri berada di Ankara dalam rangka pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia tidak menghadiri perundingan secara langsung, tetapi memastikan delegasinya memiliki otoritas penuh.

Pernyataan Zelensky menuai tanggapan sinis dari pejabat Rusia. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengejek ekspektasi Zelensky terhadap kehadiran Putin dalam pembicaraan tersebut.

“Awalnya, Zelensky membuat beberapa pernyataan yang menuntut Putin hadir secara langsung. Pria yang menyedihkan, semua orang mungkin memahami hal ini, kecuali dia dan orang-orangnya,” kata Lavrov seperti dikutip RBC-Ukraine.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga menyindir Zelensky sebagai “badut, pecundang” yang tidak berhak meremehkan profesionalitas delegasi Rusia. Ia menegaskan bahwa tim negosiator Rusia terdiri dari para pakar terbaik di bidangnya.

Perundingan di Istanbul ini menjadi upaya terbaru dari komunitas internasional untuk menurunkan eskalasi konflik bersenjata yang telah berlangsung sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.

Namun, kekecewaan terbuka dari Presiden Zelensky menunjukkan masih lebarnya jurang kepercayaan antara kedua pihak. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *