Zelensky: Tak Ada Kompromi Soal Wilayah

JAKARTA – Ketegangan di medan diplomasi antara Ukraina dan Rusia kembali mencuat setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa pemerintahnya tidak memiliki ruang, baik secara hukum maupun moral, untuk menyerahkan wilayah apa pun kepada Moskow. Pernyataan itu disampaikan di tengah upaya negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, mencari jalan damai untuk mengakhiri invasi Rusia yang hampir memasuki tahun keempat.

Dalam konferensi pers yang digelar pekan ini, Zelensky menegaskan bahwa posisi Ukraina tidak berubah sejak hari pertama agresi dimulai. “Apakah kami membayangkan akan menyerahkan wilayah? Kami tidak memiliki hak hukum untuk melakukannya, berdasarkan hukum Ukraina, konstitusi kami, dan hukum internasional. Dan kami juga tidak memiliki hak moral apa pun,” tegas Zelensky, seperti dikutip AFP pada Selasa (09/12/2025).

Zelensky mengungkapkan bahwa Amerika Serikat, yang bertindak sebagai mediator dalam perundingan dengan Rusia, kini tengah mencari kompromi terkait status wilayah yang dipersengketakan. Namun Rusia disebut tetap bersikeras agar Kyiv melepaskan sebagian wilayahnya sebagai syarat perundingan. “Rusia bersikeras agar kami menyerahkan wilayah, tetapi kami tidak ingin menyerahkan apa pun. Kami sedang memperjuangkannya, seperti yang Anda ketahui,” ujarnya.

Meski begitu, Zelensky mengakui bahwa isu wilayah merupakan titik paling krusial dalam pembahasan dengan pihak Rusia. “Ada masalah-masalah sulit terkait wilayah dan sejauh ini, belum ada kompromi,” tambahnya. Seorang pejabat senior yang memahami jalannya negosiasi juga menyebut kepada AFP bahwa persoalan teritorial merupakan bagian “paling problematik” dari seluruh pembicaraan.

Selain masalah kedaulatan wilayah, Ukraina juga menyoroti minimnya jaminan keamanan dari negara-negara mitra apabila terjadi serangan lanjutan dari Rusia di masa mendatang. Zelensky menegaskan pihaknya masih menunggu komitmen konkret dari negara-negara Barat. “Kuncinya adalah mengetahui apa yang akan siap dilakukan oleh mitra-mitra kami jika terjadi agresi baru oleh Rusia. Saat ini, kami belum menerima jawaban apa pun untuk pertanyaan ini,” katanya.

Zelensky kini tengah melakukan rangkaian kunjungan diplomatik di Eropa untuk memperkuat dukungan internasional. Setelah menghadiri pertemuan di London bersama sejumlah pemimpin Eropa, ia bertolak ke Brussels, Belgia, untuk melakukan pembicaraan dengan NATO dan Komisi Eropa. “Kemudian, pada malam hari, sekitar pukul 01.00 waktu setempat atau tengah malam, saya akan pergi ke Italia,” ungkapnya saat menjelaskan agenda perjalanannya.

Menurut Zelensky, delegasi Ukraina dan Eropa telah menerima sebuah paket berisi 20 poin dari Amerika Serikat sebagai dasar pembahasan lanjutan. Kyiv disebut tengah menyiapkan balasan resmi yang dijadwalkan akan disampaikan kepada Washington pada Selasa (09/12/2025) malam.

Pernyataan tegas Zelensky menunjukkan bahwa Ukraina tetap berkomitmen mempertahankan kedaulatan wilayahnya, meskipun tekanan diplomatik dan militer yang dihadapi negara itu tak kunjung surut. Dengan belum adanya kesepakatan yang mendekati kompromi, masa depan konflik Ukraina–Rusia masih jauh dari kata selesai. []

Siti Sholehah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *