120 KK Warga Desa Sariwani, Sukapura, Probolinggo Kekurangan Air

KEKERINGAN : Tandon air yang menjadi tumpuan warga Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ketika kemarau panjang. (Foto : Sahrul)

PROBOLINGGO (beritaborneo.com)-Sebanyak 120 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Gedong, Desa Sariwani, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo harus memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Warga alami kekurangan air bersih setelah ada penggalian sumber mata air baru di dekat sumber mata air warga oleh warga desa wonokerso, yang jaraknya tak jauh dari sumber mata air di Dusun Gedong. Sedikitnya, ada 400 warga yang terdampak.

“Akibat ada galian sumber mata air baru itulah, kemudian debit mata air sumber pertama kecil. Sehingga warga sini sepakat  menpung air dari sumber itu zelama 3 hari dulu, dan selanjut nya dibagikan ke warga masyarakat,” kata Suhud (60) warga setempat, Senin (9/11/2020).

Jika hasil tampungan air selama 3 hari sudah dialirkan atau diambil oleh warga sekitar dan habis sebelum pengambilan selanjutnya, maka menurut Suhud, warga terpaksa menggunakan air hujan yang sudah ditampung.

“Sudah sekitar empat bulan kami bergantung pada air hujan, kami butuh air bersih,” Suhud menjelaskan.

Pada waktu itu kami bersama kepala dusun mendatangi mata air, dengan tujuan memperbaiki saluran air yang kami duga mampet. Dan ternyata kami mendapati ada pengeboran dihulu mata air yang kami gunakan, dekat kurang lebih sejauh 1,5 meter dengan menggunakan mesin diesel dan ada sambungan kabel listriknya. ” ungkap dia.

Kondisi ini mendapat atensi dari DPK LSM LIRA Sukapura, Andri Saptur prianto selaku camat LSM LIRA Sukapura mengatakan kepada awak media,” mendengar masalah tersebut, Kami mendatangi mata air tersebut. Dan ternyata benar, seperti yang disampaikan warga ke saya.

“Berkat Kerja ABRI masuk Desa tahun 1996, warga gedong bisa menikmati air bersih selama puluhan tahun. Walau pun mata air tersebut memang berada bukan di desa Sariwani melainkan di Desa Wonokerso, saya merasa perizinan nya sudah lengkap. Sebab di tahun 2019 dikerjakan proyek PAMSIMAS Propinsi, tidak mungkin PAMSIMAS mengerjakan jika persyaratan nya belum lengkap. Ungkapnya .

Kami juga sudah menyampaikan hasil investigasi kami kepada camat Sukapura di kantorn Kecamatan Sukapura senin 9/10/20, kami memberi masukan agar segera ada langkah cepat dan segera diagendakan untuk kedua belah pihak bisa bertemu. (Sahrul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *