Tujuh Jenazah Dipulangkan Bersamaan
TUJUH korban tewas yang tertimpa reruntuhan bangunan ruko di Jalan A Yani, RT 17, Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang, yang sudah dievakuasi sejak Selasa (3/6) lalu, akan dipulangkan bersamaan ke kampung halamanya masing-masing di Jawa Timur (Jatim). Pemulangan dilakukan mulai, Jumat (6/6) dini hari tadi.
Tim forensik RSUD AW Sjahranie dan Disaster Victim Infestigation (DVI) Polda Kaltim, yang sudah melakukan identifikasi terhadap seluruh jasad korban, menyebut pemulangan jenazah tersebut sudah mendapat persetujuaan dari masing-masing perwakilan keluarga almarhum, yang diberi mandat untuk menandatangani sejumlah persyaratan administrasi.
“Tujuh jenazah yang sudah dimasukkan ke peti, akan dikirim ke Trenggalek dan Ponorogo. Jenazah akan dikirimkan dari Samarinda ke Balikpapan pukul 02.00 Wita. Dari Balikpapan ke Surabaya diperkirakan menggunakan pesawat dengan penerbangan pukul 06.00 Wita,” kata dokter forensik RSUD AW Sjahranie dr Daniel Umar kepada wartawan kemarin.
Pemulangan jenazah yang berasal dari Trenggalek akan dikawal keluarga mereka masing-masing. Sementara jenazah tujuan pemulangan Ponorogo dikawal dua perwakilan yang sudah ditunjuk keluarga masing-masing.
“Pengiriman jenazah sebelumnya direncanakan pukul 16.00 Wita hari ini (kemarin, Red). Namun karena terkendala beberapa masalah seperti berkas administrasi dalam pengiriman jenazah, maka kami sepakat dengan keluarga untuk melakukan pengiriman jenazah dini hari,” imbuhnya.
Sementara itu, seluruh jasad yang akan dipulangkan sudah berada dalam peti dan dijajar di ruang tunggu kamar jenazah. Di luar mobil ambulans yang akan mengantarkan ketujuh jasad ke Balikpapan, sudah berbaris di halaman rumah sakit.
Ditambahkan Kepala Tim DVI Polda Kaltim dr Sariman, sebelum dipulangkan jenazah sudah diperiksa. Mulai sidik jari hingga ciri lainnya, untuk memastikan identitas jenazah.
“Pemeriksaan jenazah lebih mudah dibanding korban musibah lain, seperti kebakaran atau kapal terbalik. Karena untuk para korban ini masih utuh dan mudah dikenali. Namun begitu tetap pengecekan dilakukan secara detail,” beber Sariman.
Selain melakukan pengecekan fisik korban, tim DVI juga mengidentifikasi jenazah dengan melibatkan sejumlah pekerja lain untuk mengenali.
“Setelah dicek, teman-teman korban akan kita tanya lagi untuk lebih memastikan identitas mereka. Pengecekan lebih mudah karena rata-rata kondisinya masih utuh. Jadi setelah selesai dicek dan administrasinya rampung, proses pengiriman jenazah ke kampung halaman dilakukan,” ujar Sariman.
Ditambahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Samarinda Sucipto Wasis, biaya pengiriman jenazah korban runtuhan ruko tersebut ditanggung pihak kontraktor.
“Hasil kesepakatan kontraktor bersedia menanggung biaya pemulangan pekerja, termasuk korban yang meninggal dunia,” pungkas Sucipto saat berbincang dengan wartawan. RedFj/SP