Kepala Diskominfo Kaltim Garisbawahi Pentingnya Kesadaran Digital

SAMARINDA – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, memberikan materi tentang digitalisasi dan pencegahan hoaks dalam kegiatan Karantina Pemilihan Putri Muslimah 2025 tingkat Provinsi Kaltim, yang diselenggarakan di Grand Verona Hotel, Jalan Ruhui Rahayu, Samarinda, pada Selasa (13/05/2025).

Faisal menyampaikan pentingnya berpikir kritis dan bijak sebelum membagikan informasi melalui media sosial. “Berpikir kritis dan bijak sebelum membagikan informasi melalui media sosial sangatlah penting. Sehingga kita tidak terjebak dalam kebiasaan membagi informasi yang tidak memiliki dasar kuat,” ujarnya. Ia menekankan bahwa kesadaran digital adalah kunci utama, terutama bagi para finalis Pemilihan Putri Muslimah Kaltim yang nantinya akan menjadi sorotan publik.

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa kesadaran digital mencakup kemampuan untuk mengontrol keberadaan diri di media sosial serta pentingnya menjaga privasi. “Para finalis harus bisa menghasilkan konten berkualitas yang sesuai dengan etika dan pesan yang ingin disampaikan,” tegasnya.

Faisal juga menambahkan bahwa konten positif dan bermanfaat dapat meningkatkan citra diri seseorang, sehingga penting bagi setiap individu untuk memahami teknologi digital beserta potensi risikonya. “Memahami teknologi digital dan potensi risikonya adalah bagian dari kecakapan digital yang harus dimiliki oleh para finalis. Dengan keterampilan ini, mereka diharapkan bisa memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif dan menjadi contoh bagi generasi muda lainnya,” tuturnya.

Kegiatan karantina ini diikuti oleh 14 peserta yang terpilih dari 50 peserta yang mengikuti seleksi awal dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Timur. Masa karantina merupakan bagian dari rangkaian proses menuju Grand Final, yang dijadwalkan pada 30 Mei 2025, di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kediaman Dinas Gubernur Kaltim.

Pada ajang ini, para finalis tidak hanya dinilai dari segi kecantikan, tetapi juga kecerdasan dan kemampuan mereka dalam menjadi panutan bagi masyarakat, terutama dalam hal-hal positif di era digital. Para peserta diharapkan dapat menunjukkan sikap yang bijaksana dalam menyaring informasi, serta memiliki kemampuan untuk membedakan informasi yang benar dan hoaks yang dapat menyesatkan publik. Dalam dunia yang semakin tergantung pada teknologi dan media sosial, kemampuan untuk menggunakan platform digital secara bijak menjadi nilai tambah yang sangat penting.

Finalis Pemilihan Putri Muslimah Kaltim 2025 juga dituntut untuk memiliki kecakapan dalam komunikasi digital, tidak hanya dalam menyampaikan pesan secara efektif, tetapi juga untuk membangun citra positif di dunia maya. Selain itu, mereka diharapkan dapat menjadi contoh yang baik dalam mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang pentingnya literasi digital dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab.

Ajang ini juga bertujuan untuk mengasah kemampuan sosial dan kepemimpinan para finalis agar kelak mereka bisa berkontribusi lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam memperjuangkan kemajuan dan pemberdayaan perempuan di Kalimantan Timur.[]

Himawan Yokominarno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *