DPRD Dorong Pariwisata sebagai Tulang Punggung Ekonomi Baru

SAMARINDA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda tengah menyusun Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang berfokus pada pengembangan pariwisata sebagai sumber ekonomi baru yang berkelanjutan. Langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk memperkuat pondasi ekonomi daerah di tengah penurunan ketergantungan pada sektor pertambangan.
Ketua Panitia Khusus II DPRD Samarinda, Vitor Yuan, mengungkapkan dalam wawancara resmi pada Jumat (23/05/2025) bahwa ketergantungan pada sektor ekstraktif seperti pertambangan sudah tidak dapat diandalkan sebagai tumpuan masa depan kota. “Mulai tahun 2026, pemerintah kota harus mulai mengembangkan potensi ekonomi baru. Pariwisata memiliki peluang besar untuk menjadi tulang punggung ekonomi alternatif,” ujarnya.
Menurut Vitor, Raperda yang disusun ini diharapkan menjadi payung hukum sekaligus pedoman kebijakan yang terstruktur untuk mengelola sektor pariwisata. Raperda tersebut akan memuat aspek penting seperti pengembangan sumber daya manusia, pengalokasian lahan, serta tata kelola kawasan wisata agar lebih optimal dan berkelanjutan.
“Kami ingin perda ini menjadi dasar yang kuat untuk menciptakan pariwisata yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mampu bertahan dalam jangka panjang dan menjawab tantangan ekonomi pasca tambang,” tambahnya.
Vitor juga menyoroti kelemahan dalam struktur kelembagaan pengelolaan pariwisata saat ini. Ia menyebutkan bahwa sektor pariwisata masih merupakan bagian kecil dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), sehingga sering mengalami keterbatasan anggaran dan ruang gerak pengelolaan yang kurang maksimal.
“Dengan struktur yang sekarang, pengembangan pariwisata menjadi kurang fokus dan terbatas. Oleh karena itu, perlu pemetaan jenis-jenis pariwisata unggulan di Samarinda agar pembangunan dapat diarahkan dengan tepat sasaran,” jelasnya.
Penyusunan Raperda ini merupakan bagian dari upaya pemerintah bersama DPRD Samarinda untuk menyiapkan masa depan ekonomi yang lebih beragam dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi risiko ketergantungan pada sumber daya alam yang kian menipis. Pemerintah berharap, pariwisata dapat menjadi penggerak utama ekonomi daerah ke depan.
Penulis: Slamet