Cegah Bentrokan, Babinsa Redam Ketegangan antara Ormas dan Prajurit TNI di Magelang

MAGELANG — Ketegangan sempat terjadi antara oknum anggota organisasi masyarakat (ormas) dengan dua prajurit TNI dari Yonif 412/BES Purworejo di wilayah Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Insiden tersebut terjadi pada Rabu (28/5/2025) sore, sekitar pukul 16.45 WIB, dan nyaris memicu bentrokan langsung di jalan raya.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat seorang anggota ormas mendobrak dan menendang pintu mobil dinas TNI saat kendaraan tersebut hendak melintas di tengah konvoi massa ormas yang diketahui merupakan anggota Pemuda Ka’bah.
Aksi provokatif itu berhasil dihentikan berkat kesigapan seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang tengah bertugas di lokasi kejadian.
Kapendam IV/Diponegoro, Letkol Inf Andy Soelistyo, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa bermula saat dua prajurit TNI dari Yonif 412/BES tengah melakukan perjalanan dinas dari Magelang menuju Purworejo.
Ketika melintasi Jalan Raya Magelang–Purworejo, tepatnya di kawasan Tugu Pertigaan Salaman, laju mobil mereka terhalang konvoi ormas.
“Sesampainya di lokasi, kebetulan ada konvoi Pemuda Ka’bah. Saat lampu lalu lintas menunjukkan hijau, prajurit mencoba menyalip karena ada celah, namun dihalangi oleh salah satu oknum peserta konvoi. Oknum tersebut kemudian menendang pintu mobil dinas TNI, sebagaimana terlihat dalam video,” ujar Letkol Andy dalam keterangan resmi, Senin (2/6/2025).
Beruntung, situasi tak berkembang menjadi konflik terbuka. Babinsa yang berada di lokasi langsung turun tangan untuk meredakan ketegangan.
Ia mencegah prajurit keluar dari kendaraan dan sekaligus menenangkan anggota ormas yang bertindak agresif.
“Babinsa cepat bertindak, melerai keduanya. Prajurit TNI tidak sempat turun dari mobil. Setelah situasi terkendali, kedua belah pihak kembali melanjutkan perjalanan masing-masing,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi dampak jangka panjang, pihak Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Magelang segera menggelar audiensi dengan perwakilan ormas yang terlibat. Audiensi tersebut dihadiri oleh Kapolres, Dandim, dan Bupati Magelang.
“Forkopimda memberi imbauan tegas agar kejadian serupa tidak terulang dan mengingatkan ormas agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ketertiban umum. Persoalan ini sudah diselesaikan secara damai,” tambah Andy.
Menutup pernyataannya, Letkol Andy mengimbau seluruh masyarakat, termasuk kelompok ormas, untuk mengedepankan etika di ruang publik, serta saling menghormati antar sesama pengguna jalan.
“Bukan soal TNI yang ingin dihormati, tapi mari sama-sama saling menghargai sesama warga. Jangan ada lagi aksi arogan yang justru bisa merugikan masyarakat luas,” pungkasnya. []
Nur Quratul Nabila A