Hari Keempat Konflik Iran–Israel: Rudal Hujani Yerusalem, Harga Minyak & Emas Meroket

JAKARTA — Ketegangan antara Iran dan Israel memasuki hari keempat dengan eskalasi tajam yang menimbulkan dampak luas, tidak hanya bagi kawasan Timur Tengah tetapi juga pasar global. Rudal dan drone saling diluncurkan, ledakan mengguncang Yerusalem, dan kekhawatiran akan meluasnya konflik semakin menguat.
Tekanan internasional untuk menempuh jalur diplomasi pun meningkat. Kekhawatiran akan pecahnya perang terbuka dan risiko regionalisasi konflik kian membayangi. Berikut rangkuman perkembangan terbaru konflik Iran–Israel, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Senin (16/6/2025) siang.
Melansir AFP, serangkaian rudal dan drone yang diluncurkan Iran menewaskan tiga orang dan melukai sedikitnya 74 lainnya di wilayah Israel. Militer Israel menyatakan sebagian besar proyektil berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara mereka, namun sejumlah rudal tetap menghantam kawasan permukiman dan fasilitas strategis.
Pada Senin dini hari, suara ledakan keras terdengar di Yerusalem. Militer Israel mengonfirmasi bahwa rudal diluncurkan dari Iran menuju wilayah mereka dan menyerukan warga agar berlindung di ruang aman. Pertahanan udara Israel terpantau aktif, sementara kebakaran juga dilaporkan terjadi di wilayah luar Haifa.
Seorang jurnalis AFP melaporkan ledakan terdengar jelas di atas langit Yerusalem, memperlihatkan intensitas serangan yang makin meningkat.
Konflik ini bermula pada Jumat pekan lalu ketika Israel melancarkan serangan mendadak ke beberapa fasilitas militer dan nuklir Iran. Serangan tersebut menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir, yang oleh banyak analis disebut sebagai eskalasi terbuka pertama setelah puluhan tahun perang bayangan antara kedua negara.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengomentari konflik tersebut dengan menyatakan bahwa perdamaian antara Israel dan Iran mungkin baru bisa tercapai setelah keduanya “bertarung habis-habisan.” Namun ia tetap yakin bahwa kesepakatan damai bisa terwujud.
“Kadang mereka harus bertarung dulu sampai titik akhir. Tapi saya percaya mereka bisa capai kesepakatan,” ujar Trump di Gedung Putih sebelum bertolak ke KTT G7 di Kanada.
Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyebut Iran sebagai sumber ketidakstabilan kawasan. Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ia menegaskan pentingnya mencegah Iran memperoleh senjata nuklir dan mengakui hak Israel untuk membela diri.
“Dalam konteks ini, Israel berhak mempertahankan diri. Namun diplomasi tetap menjadi solusi jangka panjang terbaik,” ujarnya di sela-sela KTT G7.
Gejolak geopolitik ini mendorong harga minyak mentah dan emas melonjak tajam. Minyak mentah jenis West Texas Intermediate naik 1,2% ke level US$73,88 per barel, sementara Brent Crude menguat 1,1% ke US$75,02 per barel.
Harga emas juga mencetak rekor tertinggi baru, hampir menyentuh US$3.450 per ons. Lonjakan harga energi dan logam mulia ini menimbulkan kekhawatiran terhadap inflasi global dan melemahnya pemulihan ekonomi.
“Dampak berkelanjutan dari lonjakan harga energi ini adalah risiko inflasi yang kembali naik dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global,” kata Tony Sycamore, analis pasar dari IG. []
Nur Quratul Nabila A