Giaz Minta Penanganan Banjir Samarinda Libatkan Semua Pihak

ADVERTORIAL – Kritik terhadap penanganan banjir di Kota Samarinda kembali disuarakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kali ini, Anggota Komisi II, Abdul Giaz, menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat dalam menangani banjir yang kerap melumpuhkan aktivitas kota.
Menurut Giaz, permasalahan banjir tidak dapat ditangani hanya dengan pembangunan saluran air atau pemasangan pompa semata. Ia menilai, perlu pendekatan strategis yang melibatkan semua pemangku kepentingan, dari tingkat kelurahan hingga pemerintah pusat.
“Banjir ini bukan hanya soal pompa air dan gorong-gorong. Kita perlu pendekatan strategi dan kolaboratif. Dari hulu ke hilir, harus ada solusi yang saling terintegrasi,” jelasnya usai kegiatan agenda monitoring dan evaluasi terkait Penyusunan Prognosis Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2026 dan Prognosis Rancangan Perubahan APBD (P-APBD) Tahun 2025, Rabu (28/05/2025) di Samarinda.
Ia menekankan bahwa dampak banjir tidak hanya merusak infrastruktur, tapi juga menimbulkan kerugian sosial dan ekonomi masyarakat. Rumah warga, fasilitas umum, hingga aktivitas usaha terganggu setiap kali hujan deras mengguyur kota. Bahkan, menurutnya, banyak program pembangunan yang akhirnya tidak berkelanjutan karena rusak akibat banjir.
Giaz menyarankan agar pemerintah kota dan provinsi menyusun roadmap penanganan banjir jangka panjang yang mencakup normalisasi sungai, pembangunan tanggul, dan sistem drainase modern yang ramah lingkungan. Selain itu, penting pula membangun kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan yang kerap menyumbat aliran air.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan terhadap pelanggaran tata ruang yang memperburuk potensi banjir. Banyak wilayah resapan air berubah fungsi menjadi pemukiman dan bangunan komersial, menyebabkan air hujan sulit terserap ke tanah.
“Jika masalah banjir selesai, barulah masyarakat bisa benar-benar menikmati hasil pembangunan. Karena semua akan terjadi jika hujan besar datang, dan kota kembali lumpuh,” tutupnya.
Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha, Giaz berharap Samarinda dapat menjadi kota yang tidak hanya maju secara infrastruktur, tetapi juga tangguh dalam menghadapi bencana.
Penulis: Selamet
Penyunting: Enggal Triya Amukti