Dispora Kaltim Hidupkan Lagi Warisan Budaya Lewat Olahraga Tradisional

ADVERTORIAL – Olahraga tradisional yang dahulu hanya dikenal sebagai permainan rakyat kini berkembang menjadi bentuk ekspresi budaya yang tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga membuka peluang untuk berprestasi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) memandang olahraga tradisional sebagai salah satu elemen penting dalam pembinaan karakter masyarakat dan pelestarian warisan budaya.

Kepala Seksi Olahraga dan Rekreasi Tradisional Dispora Kaltim, Thomas Alva Edison, menegaskan bahwa olahraga tradisional memiliki nilai budaya yang khas bagi setiap daerah. Ia memaparkan bahwa permainan-permainan rakyat ini lahir dari interaksi sosial masyarakat dan memiliki peran sebagai pengikat kebersamaan, selain sebagai sarana hiburan.

“Olahraga tradisional itu sebetulnya permainan rakyat. Aset budaya setiap daerah berbeda-beda, dan pada dasarnya tujuannya untuk kegembiraan, kesenangan, dan hobi,” ujarnya saat diwawancarai pada Rabu (02/07/2025).

Dalam perkembangannya, olahraga tradisional tidak lagi hanya sekadar hiburan, melainkan telah bergeser menjadi bagian dari dunia olahraga kompetitif. Minat masyarakat yang tinggi mendorong penyelenggaraan turnamen, baik di tingkat lokal hingga internasional. Perubahan ini juga terlihat dari transformasi organisasi pembinanya, dari FORMI (Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia) menjadi KORMI (Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia).

“Dulu tidak ada unsur pertandingan, tapi sekarang sudah diperlombakan. Bahkan ada kejuaraan di tingkat dunia. Maka dari itu, organisasi olahraga tradisional pun berkembang, dari FORMI menjadi KORMI,” kata Thomas.

Ia menambahkan bahwa KORMI memperkuat posisi olahraga tradisional sebagai milik masyarakat luas. Bukan sekadar pelengkap dalam kalender kegiatan olahraga, namun menjadi bagian integral dalam membangun kesehatan fisik dan mental masyarakat secara menyenangkan.

“Sekarang KORMI kembali menekankan bahwa ini milik masyarakat. Jadi kalau kita mendengar istilah olahraga rekreasi atau olahraga tradisional, sebenarnya itu bagian dari olahraga masyarakat,” tambahnya.

Dalam perspektif Thomas, pembedaan antara olahraga prestasi dan olahraga masyarakat terletak pada tujuannya. Olahraga prestasi dirancang untuk membentuk juara dengan sistem pembinaan yang terstruktur, sedangkan olahraga masyarakat lebih inklusif, menitikberatkan pada partisipasi dan kebugaran.

“Olahraga prestasi sejak awal memang dibentuk untuk menghasilkan juara. Ada sistem kaderisasi, pembinaan, bahkan pendanaan yang terstruktur. Seperti halnya pendidikan, mulai dari TK hingga ke jenjang atas, semua disiapkan untuk mencetak atlet berprestasi,” paparnya.

Namun, ia mengakui bahwa beberapa cabang olahraga bisa beririsan antara dua ranah tersebut, tergantung dari pendekatan pelaksanaannya. Beberapa jenis olahraga, seperti panahan atau binaraga, kini ditemukan baik di bawah naungan KONI maupun KORMI.

“Jangan heran kalau ada olahraga yang muncul di KONI juga ada di KORMI. Misalnya olahraga panahan atau bodybuilding. Di KONI tujuannya prestasi, sementara di KORMI lebih ke arah kegembiraan dan partisipasi masyarakat,” ucapnya.

Menurut Thomas, baik olahraga prestasi maupun olahraga masyarakat sama-sama memiliki fungsi strategis dalam pembangunan karakter dan nilai sportivitas. Keduanya saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan dalam pembinaan generasi sehat dan berintegritas.

“Olahraga masyarakat lahir dari kebutuhan untuk refreshing dan hiburan. Sementara olahraga prestasi sejak awal memang ditujukan untuk mengejar kemenangan dan kejuaraan,” pungkasnya.

Dispora Kaltim berharap, dengan makin meningkatnya perhatian terhadap olahraga tradisional, warisan budaya yang dahulu hanya dimainkan di halaman rumah dapat kembali hidup di ruang publik, sekaligus menjadi simbol identitas dan kebanggaan daerah dalam kancah nasional maupun internasional.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *