Pacu Jalur Diklaim Malaysia, Dispar Riau Angkat Bicara

PEKANBARU — Tradisi Pacu Jalur dari Riau tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah sejumlah warganet Malaysia mengklaim bahwa budaya tersebut merupakan bagian dari warisan mereka.

Namun, Dinas Pariwisata Provinsi Riau dengan tegas menyatakan bahwa Pacu Jalur adalah budaya asli Indonesia, tepatnya berasal dari Kuantan Singingi, Riau.

Menanggapi isu yang berkembang, Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat, menyatakan rasa bangganya karena warisan budaya lokal ini kini mendapat perhatian di tingkat global.

“Budaya lokal kita punya daya tarik universal dan bisa dikenal secara global,” ungkap Roni Rakhmat seperti dikutip dari Media Center Riau, Minggu (6/7/2025).

Roni menilai, viralnya Pacu Jalur justru membuka peluang positif bagi sektor pariwisata daerah.

Ia menyebut perhatian publik internasional merupakan momentum untuk memperkenalkan lebih jauh kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

Ia memprediksi, tren ini akan menjadi magnet wisata bagi Provinsi Riau.

“Viralnya tradisi Pacu Jalur Riau akan menjadi magnet pariwisata sehingga lebih banyak wisatawan lokal dan mancanegara yang akan datang ke Kuansing dan Riau,” katanya.

Sebagai informasi, Pacu Jalur telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Penetapan ini berdasarkan kajian sejarah dan antropologi yang kuat mengenai asal-usul budaya tersebut.

“Perlu ditegaskan bahwa Pacu Jalur adalah warisan budaya asli Indonesia, tepatnya dari Kuantan, Senggigi, Riau,” ujar Roni.

Ia menambahkan, pihak Dinas Pariwisata Riau akan terus melakukan edukasi dan promosi agar masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri, memahami asal-usul dan makna dari tradisi Pacu Jalur.

Menurutnya, penguatan literasi budaya menjadi langkah penting dalam menjaga integritas warisan budaya Indonesia dari klaim pihak luar.

“Pacu Jalur telah masuk ke dalam daftar warisan budaya tak benda di Kementerian Kebudayaan Indonesia. Fakta dan data sejarahnya jelas ada,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Roni mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya akan mempertahankan tradisi ini melalui festival rutin setiap tahun, tetapi juga memperkuat dokumentasi, diplomasi budaya, dan kerja sama lintas negara dalam bidang kebudayaan.

“Pihak dinas pariwisata akan terus berupaya untuk memberikan edukasi tentang Pacu Jalur Riau, agar tidak ada lagi orang yang meragukan asal dari budaya unik ini,” pungkas Roni Rakhmat. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *