UPTD Dispora Kaltim Prioritaskan Efisiensi dalam Pengelolaan Taman

ADVERTORIAL – Upaya efisiensi dalam pengelolaan fasilitas publik menjadi perhatian utama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur. Salah satu bentuk konkret dari upaya tersebut adalah pemanfaatan energi alternatif dalam sistem penerangan taman yang berada di bawah pengelolaan Dispora.

Kepala UPTD Dispora Kaltim, Junaidi, mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya menggunakan dua jenis sistem penerangan di kawasan taman, yakni lampu konvensional berbasis listrik dan lampu yang menggunakan energi surya atau solar cell. Pilihan ini diambil bukan semata karena ketersediaan teknologi, tetapi lebih pada pertimbangan efisiensi jangka panjang. “Lampu tamannya itu jadi dia ada dua, ada lampu yang menggunakan solar cell, ada konvensional menggunakan listrik,” ujar Junaidi saat dijumpai di Kadrie Oening Tower, Samarinda, Senin (14/07/2025) siang.

Ia menekankan bahwa meskipun pencahayaan dari lampu tenaga surya tidak seterang lampu listrik biasa, langkah tersebut tetap dipilih sebagai solusi yang bijak untuk menekan beban biaya listrik serta menjaga keberlanjutan operasional fasilitas umum. “Sementara itu dengan anggaran yang ada, kan, kita sudah perbarui dengan sistem solar cell, meskipun tidak seterang lampu konvensional, tetapi niatnya kami itu melakukan pengiritan, pengiritan terhadap beban biaya listrik, biaya operasional,” ungkapnya.

Junaidi menilai pentingnya menanamkan prinsip pengelolaan anggaran yang bijak dalam pengadaan fasilitas publik, termasuk dalam hal pencahayaan taman. Ia menolak anggapan bahwa karena anggaran bersumber dari pemerintah, maka pengeluarannya bisa dilakukan tanpa perhitungan yang cermat. “Jadi jangan mentang-mentang ini uang pemerintah, ya, senyala-nyalanya, gitu, kan,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Dispora Kaltim telah melakukan perawatan terhadap sejumlah lampu bohlam di jalur utama. Namun, untuk lampu-lampu yang berada di area taman lainnya, belum semua bisa diperbaiki dalam waktu dekat karena keterbatasan anggaran dan skala prioritas yang telah ditetapkan. “Lampu-lampu yang ada, kemarin sudah pernah kami rawat itu, yang lampu bohlam di jalan yang utamanya, tetapi untuk yang lampu-lampu taman yang lainnya belum kami lakukan,” jelasnya.

Menurut Junaidi, pemasangan atau perbaikan lampu taman tidak bisa dilakukan terburu-buru, sebab kawasan taman kerap mengalami banjir dan tergenang lumpur. Jika infrastruktur dasar seperti jalan dan trotoar belum diperbaiki terlebih dahulu, maka instalasi lampu akan berisiko rusak. “Kenapa itu belum, karena tahapan sistematika kerjanya, kalau lampu kami pasang duluan yang baru di sana, terus sering banjir dan ada lumpur juga yah nggak ada gunanya,” terangnya.

Ia pun menyampaikan bahwa langkah yang dianggap paling tepat saat ini adalah memperbaiki akses jalan dan trotoar terlebih dahulu. Setelah infrastruktur dasar tersebut selesai dan dinyatakan siap, barulah pemasangan lampu taman akan dilakukan secara menyeluruh. “Lebih bagus kita utamakan dulu anggarannya ke jalan-jalannya dulu, kita perbaiki, setelah itu baik semuanya, trotoarnya kita perbaiki, setelah trotoarnya, baru lampunya,” tutup Junaidi.[]

Penulis: Putri Aulia Maharani | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *