Kemenag Turunkan Tim Investigasi Usut Dugaan ASN Terlibat NII di Aceh

JAKARTA — Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) menurunkan tim investigasi internal untuk mengusut dugaan keterlibatan aparatur sipil negara (ASN) dalam jaringan Negara Islam Indonesia (NII) faksi MYT di Aceh.

Inspektur Jenderal Kemenag, Khairunas, menyatakan bahwa tim investigasi tersebut ditugaskan guna menggali informasi secara menyeluruh mengenai sejauh mana keterlibatan ASN yang bersangkutan.

“Tim ini bekerja secara independen dan profesional untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh institusi berdasar pada fakta dan prosedur yang berlaku,” ujar Khairunas dalam keterangannya, Jumat (8/8/2025).

Khairunas menegaskan bahwa Kemenag sangat serius menyikapi persoalan ini, namun tetap menjunjung tinggi asas kehati-hatian serta prinsip praduga tak bersalah.

Ia menyebut, tim investigasi saat ini sedang mengumpulkan informasi dari berbagai pihak di daerah, termasuk menelusuri riwayat kerja ASN yang diduga terlibat dalam jaringan terorisme tersebut.

Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i bersama Khairunas telah melakukan pertemuan dengan Kepala Densus 88 Antiteror, Irjen Pol Sentot Prasetyo, di Kantor Lemdiklat Polri, Ciputat, Selasa (5/8/2025) lalu, untuk membahas kasus ini.

Khairunas menjelaskan bahwa penanganan terhadap ASN yang ditetapkan sebagai tersangka tetap harus mengacu pada ketentuan kepegawaian yang berlaku, seiring dengan proses hukum yang berjalan.

“Jika seseorang sudah ditetapkan sebagai tersangka, maka secara administratif dapat dinonaktifkan sementara dari jabatannya,” ujarnya.

Hasil investigasi internal Itjen Kemenag nantinya akan menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan Kemenag dalam merumuskan kebijakan, baik untuk pembinaan internal maupun langkah-langkah kelembagaan yang bersifat preventif.

“Kami akan menyerahkan hasil investigasi kepada pimpinan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan lanjutan, termasuk evaluasi terhadap sistem pembinaan ASN di lingkungan Kemenag,” pungkas Khairunas. []

Nur Quratul Nabila A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *