Kim Keon Hee Ditahan, Sejarah Baru Politik Korea Selatan

SEOUL – Korea Selatan kembali mencatat bab sejarah yang jarang terjadi di dunia politik modern.
Untuk pertama kalinya, negeri ginseng memiliki mantan presiden dan mantan ibu negara yang sama-sama mendekam di penjara.
Selasa (12/8/2025) malam, mantan ibu negara Kim Keon Hee resmi ditahan, hanya beberapa jam setelah Pengadilan Distrik Pusat Seoul mengabulkan permohonan surat perintah penangkapan yang diajukan kejaksaan.
Kantor berita Yonhap melaporkan, hakim memutuskan penahanan karena menilai ada risiko penghilangan atau pengubahan barang bukti.
“Surat perintah penangkapan terhadap Kim telah dikeluarkan,” bunyi pernyataan singkat kantor kejaksaan.
Kim, 52 tahun, menghadapi sejumlah dakwaan serius, mulai dari pelanggaran undang-undang pasar modal dan investasi keuangan, pelanggaran undang-undang dana politik, hingga dugaan campur tangan dalam nominasi calon anggota parlemen dari partai suaminya.
Kasus ini menjadi kelanjutan drama politik yang menimpa pasangan eks presiden Yoon Suk Yeol.
Yoon sebelumnya dimakzulkan pada April lalu, hanya empat bulan setelah membuat geger dengan deklarasi darurat militer pada 3 Desember.
Langkah tersebut sempat mengerahkan pasukan bersenjata lengkap ke gedung parlemen, namun langsung dibatalkan setelah parlemen yang dikuasai oposisi menolaknya.
Pemilu kilat pada Juni menjadi akhir resmi kekuasaan Yoon. Tidak lama berselang, ia sendiri ditahan terkait kasus darurat militer tersebut.
Sementara itu, nama Kim Keon Hee sudah lama akrab di pemberitaan kontroversial. Ia pernah disebut terlibat skandal manipulasi saham, hingga terseret sorotan publik pada 2022 ketika sebuah video memperlihatkan dirinya menerima tas Dior dari seseorang yang mengaku penggemar.
Selama Yoon menjabat, ia bahkan memveto tiga rancangan undang-undang penyelidikan khusus yang diajukan parlemen untuk mengusut tuduhan terhadap istrinya.
Veto terakhir diberikan pada akhir November, hanya sepekan sebelum pengumuman darurat militer.
Pekan lalu, Kim diperiksa berjam-jam oleh jaksa, lalu sehari kemudian jaksa langsung mengajukan surat penangkapan. Saat tiba di kantor kejaksaan pada Rabu, Kim memberikan pernyataan singkat.
“Saya dengan tulus meminta maaf karena telah menimbulkan masalah meski saya hanyalah orang yang tak penting,” ujarnya di hadapan wartawan. []
Nur Quratul Nabila A