Gladi Kotor Kedua HUT ke-80 RI: TNI Siapkan Atraksi Pesawat dan Helikopter
JAKARTA – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia akan dimeriahkan dengan pertunjukan alat utama sistem senjata (alutsista) milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Atraksi tersebut meliputi pesawat dan helikopter, sebagaimana terlihat dalam gladi kotor kedua yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, penggunaan alutsista pada upacara HUT RI kali ini akan difokuskan pada pesawat dan helikopter.
“Alutsistanya ya pesawat dan helikopter. Kalau yang lain-lain nanti HUT TNI baru dilibatkan,” ujar Prasetyo di Istana Merdeka.
Pantauan di lokasi menunjukkan, sejumlah helikopter melintas di langit sekitar Istana Merdeka, beberapa di antaranya membawa bendera besar, termasuk bendera berlogo HUT ke-80 RI. Atraksi ini menjadi salah satu daya tarik gladi kotor yang juga menampilkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) berlatih untuk upacara 17 Agustus.
Sebanyak 76 calon Paskibraka terlihat melakukan latihan upacara pengibaran bendera. Mereka mengenakan seragam latihan berwarna biru muda, dipadukan dengan celana atau rok hitam, serta topi biru senada.
Prasetyo mengungkapkan, pelaksanaan gladi kotor kedua ini menunjukkan peningkatan dibandingkan gladi kotor pertama yang dilakukan pada Selasa (12/8/2025).
“Alhamdulillah, baru saja selesai kita gladi yang kedua. Sepintas kita perhatikan, semakin mendekati sempurna dibandingkan kemarin,” ujarnya.
Meski demikian, Prasetyo menilai masih ada hal yang perlu disempurnakan, khususnya terkait koordinasi dan ketepatan waktu antar-pertunjukan.
“Terutama berkenaan dengan ketepatan waktu antara satu show dengan show berikutnya perlu kita sempurnakan, termasuk jeda antara atraksi udara dengan pesawat. Waktu dan koordinatnya harus lebih pas, supaya lebih bagus dan enak ditonton,” jelasnya.
Perayaan HUT ke-80 RI akan dilaksanakan pada Sabtu, 17 Agustus 2025, di Istana Merdeka, dengan dihadiri Presiden, Wakil Presiden, jajaran kabinet, perwakilan negara sahabat, dan masyarakat yang telah mendapatkan undangan resmi. []
Nur Quratul Nabila A
