DPRD Dukung Generasi Muda Berinovasi di Pertanian

ADVERTORIAL – Sektor pertanian dinilai sebagai peluang ekonomi strategis yang dapat dimanfaatkan generasi muda untuk membangun kemandirian usaha. Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD) Kota Samarinda, H. Andi Saharuddin, menyatakan bahwa kaum milenial dan Gen Z memiliki potensi besar untuk mengembangkan pertanian modern berbasis teknologi.

“Petani muda harus kita dukung, karena mereka memiliki semangat, kreativitas, dan daya inovasi yang tinggi untuk mengembangkan sektor pertanian khususnya di Samarinda,” ujar Andi Saharuddin saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Selasa (26/08/2025) siang.

Politisi ini mengungkapkan optimisme terhadap transformasi pertanian konvensional menuju pertanian presisi yang memanfaatkan teknologi digital. Ia mencontohkan kesuksesan petani muda di Jawa dan Sulawesi yang telah mengadopsi sistem otomasi, Internet of Things (IoT), dan pemasaran digital.

“Kalau kita lihat di luar pulau Kalimantan sudah banyak petani Gen Z maupun petani milenial yang sudah sukses bertani, dan mereka juga memanfaatkan modernisasi pertanian dan berinovasi,” jelasnya.

Menurut Andi, Samarinda memiliki keunggulan geografis dan demografis yang dapat dikembangkan menjadi sentra pertanian modern. Ia mendorong pemerintah untuk menyiapkan program khusus yang mendukung minat kaum muda di bidang pertanian.

“Kalau di luar bisa berhasil, tentu kita di Samarinda seharusnya juga bisa. Tinggal bagaimana pemerintah mendukung, baik dari segi pelatihan, akses sarana prasarana, maupun akses lainnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, Andi menekankan pentingnya perubahan paradigma tentang profesi petani. Menurutnya, pertanian modern menawarkan prospek ekonomi yang setara dengan profesi profesional lainnya.

“Gen Z dan milenial jangan hanya berpikir bekerja di kantor atau perusahaan, tapi harus berani menjadi pelaku usaha di sektor pertanian,” tegasnya.

Ia juga menantang stigma sosial yang menganggap bertani sebagai pekerjaan rendahan. Justru sebaliknya, petani modern merupakan entrepreneur yang menguasai teknologi dan manajemen bisnis.

“Anak muda tidak boleh malu menjadi petani. Justru penghasilan petani gak kalah besar dari pekerja kantoran, dan jangan menilai petani sebelah mata,” pungkasnya.

Dukungan konkret yang diusulkan meliputi penyediaan akses permodalan, pelatihan teknologi pertanian, serta pengembangan jaringan pemasaran digital. Dengan demikian, generasi muda Samarinda dapat mengoptimalkan potensi pertanian lokal menuju kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *