DPRD Samarinda Dorong Pelestarian Bahasa Daerah Lewat Pendidikan

ADVERTORIAL – Upaya melestarikan bahasa daerah melalui jalur pendidikan kembali ditekankan oleh Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie. Ia menegaskan pentingnya muatan lokal dalam kurikulum sekolah sebagai langkah konkret menjaga identitas budaya di tengah derasnya pengaruh globalisasi.

“Terkaitkan tentang bahasa di sekolah, hal ini memang tertuang dalam kurikulum dalam muatan lokal,” ujarnya saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Rabu (03/09/2025) siang.

Novan mengungkapkan, program pembelajaran muatan lokal sudah mulai diterapkan di sejumlah sekolah di Samarinda. “Nah, ini yang yang yang akan dijalankan ataupun saat ini berlangsung di sekolah-sekolah,” katanya.

Menurutnya, pemilihan bahasa Kutai sebagai salah satu muatan lokal tidak dilakukan secara kebetulan, melainkan melalui pertimbangan sejarah dan identitas wilayah. “Kenapa yang dipilih bahasa Kutai, karena yang pertama kita ini merupakan areal dari wilayah Kutai,” tegasnya.

Ia menilai bahasa Kutai memiliki keterikatan kuat dengan budaya asli Kaltim. Karena itu, penggunaan bahasa Kutai di sekolah menjadi pilihan yang tepat. “Itu yang kenapa dipilih bahasa Kutai bukan bahasa daerah lain,” jelasnya.

Meski Samarinda merupakan kota dengan masyarakat majemuk yang dihuni berbagai suku, Novan menilai kehadiran bahasa Kutai dalam kurikulum tetap relevan. “Walaupun daerah kita adalah daerah yang majemuk, tapi bahasa Kutai ini sendiri adalah bahasa dari daerah kita yang ada di wilayah Kalimantan Timur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa memasukkan bahasa Kutai dalam kurikulum bukan sekadar formalitas, melainkan penghormatan terhadap warisan leluhur yang tumbuh di daerah tersebut. “Itulah kenapa dipilihnya jadi bahasa Kutai,” tandasnya.

Novan menilai, pembelajaran bahasa daerah akan memperkaya wawasan budaya generasi muda sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas lokal. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya memahami budaya global, tetapi juga memiliki pijakan kuat pada tradisi daerahnya.

Melalui kebijakan ini, ia berharap dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan agar bahasa Kutai tetap lestari dan tidak terkikis oleh perkembangan zaman. Upaya menjaga bahasa daerah, menurut Novan, sama halnya dengan menjaga identitas dan jati diri sebuah bangsa. []

Penulis: Diyan Febrina Citra | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *