Akbar Haka Soroti Bantuan Rp100 Juta dalam Rancangan RPJMD

ADVERTORIAL – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar), Akbar Haka, meminta agar kebijakan pemberian dana Rp100 juta bagi setiap komunitas yang termuat dalam Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ditelaah lebih cermat sebelum diterapkan. Ia menilai, langkah tersebut harus benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat dan memberi dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Menurut Akbar, RPJMD merupakan panduan utama pembangunan selama lima tahun, yang menyelaraskan visi-misi kepala daerah dengan rencana strategis sektor prioritas. Dalam rancangan awal, pemerintah daerah memuat penguatan pertanian, pariwisata, dan ekonomi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pada Dana Bagi Hasil (DBH) dari batu bara maupun kelapa sawit. “Kita ini sangat bergantung pada DBH. Kalau DBH collapse, APBD kita akan stuck. Karena itu, dalam RPJMD dimasukkan sektor-sektor baru sebagai penopang ekonomi,” ujarnya, Rabu (12/08/2025).

Meski mengapresiasi semangat mendukung pariwisata dan ekonomi kreatif, ia menekankan pentingnya tata kelola bantuan yang ketat. Menurutnya, penyaluran dana tanpa sistem seleksi yang jelas bisa berisiko tidak tepat sasaran. “Saya ibaratkan, kita memberi motor balap 1000 cc kepada orang yang tidak bisa balapan. Pilihannya dua: dia kecelakaan atau motornya teronggok. Jadi harus ada proses mengkurasi agar tepat sasaran,” tegasnya.

Sebagai solusi, Akbar menyarankan sebagian anggaran dialihkan pada program peningkatan kapasitas, seperti sertifikasi profesi untuk pelaku industri kreatif. Ia menilai langkah tersebut lebih memberi manfaat jangka panjang bagi komunitas fotografi, videografi, musik, desain, barista, maupun pengelola destinasi wisata. “Kalau diberikan dalam bentuk beasiswa atau sertifikasi, manfaatnya lebih terasa. Mereka bisa bersaing secara profesional, bukan hanya menerima uang tanpa keahlian yang memadai,” jelasnya.

Akbar juga menyoroti peluang besar yang dimiliki sektor pariwisata Kukar seiring pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia menyebut beberapa kawasan wisata sudah dipetakan untuk dikembangkan melalui RPJMD, sehingga mampu mendukung ekonomi lokal sekaligus memanfaatkan arus kunjungan dari kawasan ibu kota baru. “Dengan IKN datang, kita harus siapkan diri. Potensi wisata Kukar besar, dan itu sudah mulai masuk dalam perencanaan jangka menengah,” pungkasnya.[]

Penulis: Suryono | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *