Pidato di Munas PKS, Prabowo Soroti Demokrasi dan Korupsi

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang berhasil, yakni negara yang menghadirkan kesejahteraan merata bagi seluruh rakyat. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada puncak Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/09/2025).

“Mengutip pernyataan presiden PKS, negara yang berhasil adalah negara di mana semua rakyat bisa hidup dalam kecukupan. Kemakmuran dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Itu tujuan kita,” ujar Prabowo.

Dalam pidato tersebut, Prabowo tidak hanya menekankan soal visi kemakmuran, tetapi juga menyoroti pentingnya demokrasi sebagai pilar utama kehidupan berbangsa. Menurutnya, partai politik adalah instrumen penting untuk menjaga kedaulatan rakyat.

“Demokrasi yang kita pilih adalah demokrasi melalui keterwakilan. Pelaku demokrasi adalah partai-partai politik, dan kita lakukan melalui kedaulatan rakyat. Kedaulatan rakyat diberikan melalui pemilihan umum dan pemilihan daerah,” jelasnya.

Ia menekankan, keberhasilan bangsa tidak mungkin dicapai oleh satu pihak saja. Pemerintah, partai politik, maupun masyarakat sipil harus sejalan, konsisten, dan mematuhi keputusan rakyat yang lahir dari pemilu.

Prabowo juga mengajak publik menengok perjalanan bangsa Indonesia selama 80 tahun kemerdekaan. Menurutnya, meski bangsa ini pernah melalui masa sulit, Indonesia tetap berdiri tegak sebagai negara yang utuh dan berdaulat.

“Dalam kurun waktu 80 tahun, bangsa Indonesia sudah mengalami pasang-surut. Meski demikian, saat ini kita masih utuh, kuat, dan berdiri di atas kaki sendiri,” kata Prabowo.

Namun, ia mengingatkan bahwa perjalanan bangsa masih diwarnai persoalan serius. Salah satunya adalah korupsi, yang menurutnya sudah berada dalam kondisi mengkhawatirkan.

“Memang kita mengerti, hampir semua negara ada korupsi. Tetapi, korupsi di kita harus kita akui, menurut saya, dalam keadaan yang sangat-sangat memprihatinkan,” tegasnya.

Pesan ini menunjukkan bahwa pembangunan nasional yang ingin diwujudkan Prabowo tidak hanya menyentuh aspek fisik maupun ekonomi, tetapi juga memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

Di akhir pidatonya, Prabowo menegaskan tekadnya menjalankan amanat rakyat secara konsisten. “Sebagai penerima mandat dari rakyat, saya bertekad untuk memenuhi janji dan sumpah saya kepada bangsa Indonesia,” pungkasnya.

Pidato di Munas PKS ini memperlihatkan arah kebijakan pemerintah yang menempatkan kemakmuran rakyat, demokrasi sehat, dan pemberantasan korupsi sebagai prioritas. Sebuah pesan yang sekaligus menjadi refleksi perjalanan Indonesia ke depan, di tengah tantangan domestik maupun global yang semakin kompleks. []

Diyan Febriana Citra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *