Sutrisno Apresiasi Kekompakan Pamasa di Usia ke-17

ADVERTORIAL – Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Paguyuban Masyarakat Magetan Samarinda (Pamasa) menjadi ajang memperkuat ikatan sosial dan budaya di kalangan perantau asal Jawa Timur yang menetap di Ibu Kota Kalimantan Timur ini. Kegiatan yang digelar di Gedung Taman Budaya, Jalan Kemakmuran No. 30, pada Minggu (26/10/2025), dihadiri oleh ratusan warga Magetan, tokoh masyarakat, dan perwakilan organisasi paguyuban lainnya.

Salah satu yang hadir, Sekretaris Ikatan Paguyuban Keluarga Jawa Timur (Ika Pakarti) Kota Samarinda, Sutrisno, menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan kontribusi Pamasa selama 17 tahun berdiri. Ia menilai perjalanan panjang paguyuban ini mencerminkan eksistensi masyarakat Magetan yang tetap menjunjung nilai gotong royong dan kebersamaan meski hidup di tanah rantau.

“Pertama-tama, kami mengucapkan selamat ulang tahun ke-17 untuk Pamasa. Semoga di usia yang semakin matang ini, paguyuban dapat memberikan warna tersendiri bagi Samarinda, baik melalui tenaga, pikiran, maupun karya nyata untuk kemajuan kota,” ujar Sutrisno kepada media ini usai acara.

Menurut Sutrisno, Ika Pakarti saat ini menaungi sekitar 40 paguyuban asal daerah Jawa yang tersebar di seluruh wilayah Kota Samarinda. Keberadaan masing-masing paguyuban dianggap sebagai elemen penting dalam menjaga keharmonisan sosial dan memperkaya keragaman budaya lokal.

“Kami di Ika Pakarti selalu mendukung keberadaan paguyuban kedaerahan di Samarinda. Eksistensi warga Jawa dapat diwujudkan melalui kegiatan budaya yang memperkaya keberagaman di kota ini. Salah satunya lewat kesenian Reog Ponorogo yang menjadi kebanggaan kami,” ungkap pria yang juga anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samarinda itu.

Selain sebagai bentuk perayaan ulang tahun, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan konsolidasi antaranggota. Acara diisi dengan berbagai penampilan kesenian tradisional, seperti tari Jaranan dan campur sari, yang disambut antusias oleh masyarakat.

“Paguyuban ini bukan hanya wadah budaya, tapi juga keluarga besar bagi warga Magetan di Samarinda. Dari sinilah semangat kebersamaan tumbuh dan memperkuat kontribusi masyarakat Jawa dalam pembangunan kota,” tutur Sutrisno.

Melalui kegiatan tersebut, Ika Pakarti berharap Pamasa terus menjadi contoh paguyuban yang solid dan inklusif dalam memperkokoh kerukunan antarwarga serta memperkuat nilai-nilai budaya sebagai identitas bersama masyarakat Samarinda. []

Penulis: Selamet | Penyunting: Aulia Setyaningrum

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *