Semarak! Festival Pentas Seni Budaya Ludrukan Kraksaan Vaganza
KRAKSAAN – Festival pentas seni budaya dengan lakon “Ludrukan Kraksaan Vaganza” bersama Cak Percil Cs dan Gamelan Gita Nada yang digelar oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo di Alun-alun Kota Kraksaan, Selasa (5/9/2023) berlangsung meriah dan semarak.
Ludrukan Kraksaan Vaganza yang diikuti oleh ribuan masyarakat Kota Kraksaan serta para insan pendidikan dan kebudayaan, kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru di Kabupaten Probolinggo ini dimeriahkan dengan penampilan lakon Adipati Djoyonegoro yang dibawakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Forkopimda dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
Dengan mengangkat lakon Adipati Djoyonegoro tersebut, Sekda Ugas, Forkopimda dan Kepala OPD menyampaikan progress beberapa perkembangan yang sudah dicapai oleh Pemkab Probolinggo. Meskipun dengan latihan singkat, namun penampilannya mampu menghibur masyarakat Kota Kraksaan dan sekitarnya.
Dalam kesempatan tersebut diserahkan penghargaan kepada pemenang KESIT dan festival lomba seni tari kreasi. Serta pemenang kompetisi kategori UKM terbaik per divisi Festival Aku Cinta Produk Probolinggo. UKM terbaik Divisi Kuliner diraih D’Paiton, UKM terbaik Divisi Batik dan Bordir diraih Batik Prabulinggih, UKM terbaik Divisi Handy Craft diraih Bambu Manis, UKM terbaik Divisi Kopi diraih Kelompok Usaha Maju dan UKM terbaik Divisi Aksesoris diraih Eruna Batik Craft.
Untuk Kategori Pemenang Kompetisi UKM Milenial Festival Aku Cinta Produk Probolinggo diraih Kopi Metro, Asnia Food dan Pempek Serasan serta Kategori Transaksi Non Tunai Terbanyak dengan Menggunakan QRis Bank Jatim diraih Ababil Craft.
Pentas seni budaya Ludrukan Kraksaan Vaganza ini juga diisi dengan launching Ayo Kembali ke Sekolah dan penandatanganan prasasti cagar budaya di Kabupaten Probolinggo oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto didampingi Forkopimda Kabupaten Probolinggo.
Kepala Disdikdaya Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi menyampaikan pentas seni budaya dengan lakon Ludrukan Kraksaan Vaganza ini merupakan rangkaian dari festival dan lomba seni tari kreasi dari 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.
“Panggung seni budaya merupakan bagian dari bentuk apresiasi terhadap seluruh potensi seni dan budaya di Kabupaten Probolinggo. Kita memberikan wadah dan panggung kepada manusia karena kecerdasan manusia tidak hanya kecerdasan akademik tetapi juga non akademik berupa tari,” ujarnya.
Menurut Rozi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi non akademik dalam bentuk tari. Ludrukan Kraksaan Vaganza ini bertujuan untuk melaporkan progress pembangunan kepada masyarakat baik dikdaya, infrastruktur maupun bidang kesehatan.
“Kegiatan ini untuk menghibur masyarakat kita yang sudah lama tidak mendapatkan hiburan. Pentas seni budaya merupakan karakteristik budaya Kabupaten Probolinggo yang merupakan akulturasi Madura dan Jawa yang merupakan budaya pandalungan. Itu adalah seni tari kreasi karakteristik dan eksotik milik Kabupaten Probolinggo yang bercirikan pandalungan.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengatakan pentas seni budaya merupakan wujud pertunjukan seni dan kebudayaan dalam berbagai bentuknya, seperti pertunjukan seni musik, tarian, drama, teater ataupun ludrukan.
“Ini merupakan bukti kecintaan kita, masyarakat Kabupaten Probolinggo dalam melestarikan nilai-nilai budaya bangsa, yang pada gilirannya akan menumbuhkan dan memupuk sikap positif seperti etos kerja, integritas, toleransi, kerukunan dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat,” katanya.
Sekda Ugas menjelaskan, Kabupaten Probolinggo merupakan kabupaten yang memiliki kekayaan luar biasa dalam ragam seni dan budayanya. Keragaman potensi tersebut tercermin dalam kekayaan khazanah budayanya, yakni budaya pandalungan, sebuah kebudayaan akulturatif Jawa dan Madura dalam bingkai kebudayaan yang eksotik, khas dan asrtistik.
“Dalam konteks inilah, pelestarian nilai seni dan budaya pandalungan sebagai karakteristik Kabupaten Probolinggo perlu mendapatkan tempat untuk terus dikembangkan dan dilestarikan utamanya bagi pelajar dan generasi muda, sehingga kita masyarakat Kabupaten Probolinggo menjadi masyarakat yang tidak lupa akan akar budaya daerahnya. Karena keragaman nilai budaya menjadi modal untuk membangun generasi muda yang berkualitas, toleran dan berdaya saing,” pungkasnya. (Misbahul/rac/adv).