Banjir di Mahakam Ulu Menelan Korban Satu Nyawa dan Melanda 1.761 Rumah
SAMARINDA– Banjir yang melanda Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat mulai surut, Jumat (17/5/2024). Kendati demikian, potensi air bah kembali menggenang masih mengancam. Sebab, berdasarkan data BMKG yang diterima awak media, lima kecamatan di Mahulu berpotensi dilanda hujan ringan hingga lebat disertai petir.
Seiring surutnya banjir di Mahulu, bakal berdampak pada aliran air dengan debit tinggi yang melanda Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Sebagaimana dilansir dari KaltimPostKepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim Tresna Rosano mengungkapkan, banjir Mahulu akibat curah hujan tinggi selama beberapa hari di wilayah hulu. Hujan turun merata, termasuk di wilayah anak sungai Mahakam. Sehingga, debit air meluap dan masuk ke permukiman warga di Mahulu dan Kutai Barat.”Akibatnya, 1.761 unit rumah warga terdampak, termasuk bangunan kantor dan trafo utama sentral listrik,” bebernya.
Dia merinci, 1.761 rumah yang terdampak banjir di Kecamatan Laham sebanyak 70 rumah dan Kecamatan Long Hubung 420 rumah. Kemudian di Kecamatan Long Iram (Kutai Barat) 510 rumah terendam, dan Kecamatan Tering (Kutai Barat) 761 rumah. Dalam musibah banjir tersebut satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Terjadi pada Jumat pagi, sekitar Pukul 07.30 Wita ketika korban bersama temannya berniat menyeberangi air,” sebutnya. Korban, lanjut dia, menerjang banjir dengan berenang menggunakan jeriken putih ukuran 20 liter. Namun, di tengah perjalanan korban tiba-tiba merasa lemas. Lalu, temannya berteriak minta tolong. Setelah dibantu masyarakat yang tiba di lokasi kejadian, warga pun melakukan evakuasi korban ke Puskesmas Ujoh Bilang.
“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia. Korban bernama Miyono berusia 50 tahun,” imbuhnya. Dia memaparkan, tim multisektoral telah melakukan beberapa langkah strategis ketika pra-bencana hingga saat ini. Di antaranya, sebelum bencana telah melaksanakan imbauan kepada seluruh masyarakat melalui perangkat camat/petinggi kampung.
Kemudian, saat bencana melakukan evakuasi warga dan menyiapkan posko banjir sebagai tempat evakuasi. Lalu, pascabencana rencananya bakal merevitalisasi objek vital yang rusak.Tresna Rosano menambahkan, surutnya banjir di Mahakam Ulu tersebut bakal membuat debit air menuju Kutai Kartanegara meninggi. Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan BPBD Kutai Kartanegara demi melakukan antisipasi banjir yang bakal terjadi.
“Banjir itu sudah berdampak ke dua Kecamatan di Kubar, yakni Long Iram dan Tering. Kemudian, akan turun ke Kabupaten Kukar di wilayah Tabang, mungkin ke depan akan berdampak ke Kota Bangun dan Muara Kaman. Hasil koordinasi dengan BPBD Kukar, mereka sudah siap dan melakukan koordinasi bersama unsur pimpinan terutama camat dan kepala kampung,” ungkapnya.
Terpisah, Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun menuturkan, sejak banjir melanda, pemerintah telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya mengatur lokasi pengungsian bersama BPBD. “Lalu pascabanjir ini, pemerintah berkoordinasi dengan pihak yang memberi bantuan, seperti dari Pemprov Kaltim, Polda Kaltim, dan dari swadaya kelompok masyarakat. Baik dari dalam dan luar Mahulu, termasuk juga dari Pemkab Mahulu. Yang penting, bantuan tadi, langsung dibagikan kepada semua warga-warga yang terkena dampak. Mulai dari Kampung Mamahak Teboq sampai Kampung Long Apari yang paling ujung di Mahulu,” jelasnya.
Dari pantauan kemarin, ucap dia, beberapa warga sudah kembali ke rumah untuk membersihkan lumpur pascabanjir. Sementara di pengungsian, bantuan darurat berupa makan dan minuman, juga terus didistribusikan. “Masih waswas kalau terjadi hujan deras lagi di bagian hulu Mahakam. Khawatir ada lagi banjir susulan,” tuturnya.
Pada bagian lain, sebanyak 1.500 paket bantuan logistik Pemprov Kaltim dikirim ke Mahulu kemarin. Kepala Dissos Kaltim Andi Muhammad Ishak menjelaskan, pengiriman 1.500 paket logistik ini merupakan tahap pertama dari total 6 ribu paket logistik yang akan dikirim ke hulu Mahakam.
“Loading barang ke KM Cahaya Dinah baru selesai subuh tadi dan kapal berangkat dari Pelabuhan Sungai Kunjang (Samarinda) sekitar jam 7 pagi. Direncanakan merapat di Kecamatan Laham,” katanya.
Bantuan paket logistik yang dikirim terdiri dari berbagai macam kebutuhan pokok. Seperti beras, gula pasir, makanan kaleng, mi instan, minyak goreng, dan susu. Selain itu, bantuan juga meliputi barang-barang sumber APBN, antara lain tenda keluarga portabel, kasur busa hingga selimut. Rombongan tim BPBD Kaltim bersama Badan SAR Nasional juga telah bergerak ke Mahulu melalui jalur darat, disusul oleh tim pembawa logistik dan tim kesehatan melalui Sungai Mahakam. []
Putri Aulia Maharani